SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan keberadaan isolasi terpusat (isoter) bisa menekan lanju penyebaran Covid-19 terutama klaster keluarga.
Wali Kota Eri menjelaskan, pentingnya pendekatan secara persuasif kepada warga yang terpapar virus Corona agar mau upindah ke tempat isoter.
“Kita menggunakan cara persuasif untuk memberikan edukasi kepada warga yang terpapar Covid-19, khususnya yang bergejala ringan untuk dirawat di isoter,” kata Eri mengutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com, Minggu (13/2/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menerangkan, terkait pendekatan persuasif kepada warga yang terpapar Covid-19, ia bersama jajarannya langsung memberikan edukasi dan pengarahan kepada warga yang terkonfirmasi positif.
“Masyarakat yang terkonfirmasi positif dengan kondisi asimtomatik dan ringan, bisa melakukan isolasi ke isoter. Agar kami bisa memberikan pemantauan intensif kepada pasien, selama dalam perawatan sampai dengan sembuh,” katanya.
Dia mengaku, pada beberapa kasus khusus, terdapat masyarakat yang tidak berkenan untuk dievakuasi ke isoter yang telah disediakan Pemkot Surabaya. “Karena ada yang tinggal sendiri di rumah dan rumah itu sudah memenuhi kriteria sebagai tempat isoter,” kata Nanik sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data terbaru pasien Covid-19 yang dirawat di HAH (Hotel Asrama Haji) sampai dengan Minggu (13/2/2021) pukul 07.00 WIB, terdapat 344 pasien. Sedangkan tingkat kesembuhan harian, dari total pasien yang dirawat sebesar 40-50 persen.