SuaraJatim.id - Perihal kepastian ibadah haji rakyat Indonesia belum bisa dipastikan, terlebih lagi hingga saat ini, MoU Republik Indonesia dan Arab Saudi belum juga keluar.
Hal ini disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief saat pembukaan serfitikasi pembimbing manasik haji profesional Tahun 2022 Jawa Timur.
"Yang tau hanya Allah dan Raja Saudi," ujar Hilman pada Suarajatim.id, Senin (28/2/2022) tadi malam.
Ia menjelaskan, jika MoU antara Indonesia dan Saudi Arabia perihal haji belum juga keluar, menunggu pada pertemuan Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia nantinya.
Baca Juga:Arab Saudi Rayakan Ulang Tahun Negara, Pilih Tanggal yang Sisihkan Pengaruh Wahabi
"MoU belum keluar, tapi kami, Pak Menteri sudah diundang untuk menghadiri muktamar Haji dan Umroh yang diselenggarakan pada 21-23 Maret, banyak menteri yang sudah diundang, kita belum tau nih kenapa harus datang," terangnya.
Dengan adanya pertemuan tersebut, Hilman berharap pertanda baik bagi calon haji yang akan diberangkatkan pada tahun ini, sehingga tak menunggu lama lagi.
"Mudah-mudahan ini menjadi tanda yang baik, karena banyak mengundang menteri, yang kedua offline, yang ketiga pamerannya besar sekali, lha ini mudah-mudahan menjadi tanda," ungkapnya.
Sebelumnya, pada umroh tahun lalu, Saudi Arabia sudah mendorong jamaah. Karena menurut penilaian Saudi Arabia, Omicron tak seganas varian Delta.
"Berbeda dengan tahun lalu, kita Umroh jadi ga di push oleh Saudi, mudah-mudahan dengan berbagai permasalahannya, dan kita juga tau bahwa Omicron ini tidak terlalu berbahaya," ujarnya.
"Ini juga menjadi indikasi yang baik untuk haji kedepan," katanya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa