SuaraJatim.id - Update data korban banji Pamekasan hari ini sebanyak 16.986 jiwa yang terdampak. Demikian dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Sebanyak 16.986 jiwa itu berada di 20 desa atau kelurahan di 4 kecamatann. Banjir melanda Pamekasan sejak kemarin, Selasa (01/03/2022). Sampai saat ini sejumlah warga telah dievakuasi.
Empat kecamatan yang terdampak banjir ini Meliputi Kecamatan Pademawu, Palengaan, Pamekasan (Kota), dan Proppo. Dari total titik terdampak tersebut, titik banjir di Kecamatan Pademawu, tersebar di 6 (enam) desa berbeda.
Meliputi Desa Barurambat Timur, Lemper, Majungan, Pademawu Barat, Pademawu Timur, serta Desa Sumedangan. Sedangkan di Kecamatan Palengaan tersebar di 2 (dua) desa berbeda, yakni Palengaan Dhaja dan Rombuh.
Baca Juga:BPBD Pamekasan Update Data Korban Terdampak Bancir Capai 6.329 Kepala Keluarga
Untuk kecamatan Pamekasan, tersebar di 10 desa/kelurahan. Meliputi 4 (empat) desa berbeda, yakni Desa Bettet, Jalmak, Kangenan dan Laden.
Serta 6 (enam) kelurahan berbeda, yakni Kelurahan Barurambat Kota, Bugih, Gladak Anyar, Jungcancang, Perteker, dan Patemon.
Sementara untuk Kecamatan Proppo, titik banjir tersebar di 2 (dua) titik berbeda, meliputi Desa Kodik dan Desa Samiran.
"Untuk warga yang dievakuasi akibat bencana banjir kemarin, terdata sebanyak 450 orang," kata Kasi Pengendalian dan Sarpras BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Rabu (2/3/2022).
Seperti diketahui, bencana banjir di kabupaten Pamekasan, terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya. Terlebih kondisi hujan terjadi dalam waktu relatif lama, yakni mulai dini hari hingga siang hari.
Baca Juga:Banjir Parah di Pamekasan, Petugas Mulai Evakuasi Warga Korban Terdampak
Sebelumnya BPBD Pamekasan juga menyampaikan rilis melalui prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Sidoarjo, tentang kewaspadaan terhadap cuaca ekstrim pada puncak musim hujan di Jawa Timur.
Berdasar rilis tersebut, puncak musim penghujan diprediksi terjadi pada pagi, siang atau malam hari dengan intensitas bervariasi. Mulai dari ringan, sedang hingga lebat dengan durasi yang lama.