BPBD: Banjir Sampang dan Pamekasan Mulai Surut

Di Pamekasan, jalur lalu lintas yang sebelumnya dari arah Kabupaten Sampang melalui Jalan Trunojoyo Pamekasan ditutup, pada Kamis malam terpantau telah dibuka.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 03 Maret 2022 | 23:49 WIB
BPBD: Banjir Sampang dan Pamekasan Mulai Surut
Petugas relawan penanggulangan bencana di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (3/3/2022) membantu membersihkan lumpur bekas banjir di rumah warga terdampak banjir di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan. [Antara]

SuaraJatim.id - Banjir yang melanda Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur berangsur surut, Kamis (3/3/2022). Aparat kepolisian telah membuka akses menuju jalur kota yang sebelumnya ditutup karena genangan banjir yang tinggi.

Di Pamekasan, jalur lalu lintas yang sebelumnya dari arah Kabupaten Sampang melalui Jalan Trunojoyo Pamekasan ditutup, pada Kamis malam terpantau telah dibuka.

Demikian juga di jalur lalu lintas dari arah Pamekasan yang melalui monumen Kota Sampang juga telah dibuka.

Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono, banjir mulai surut sejak Kamis pagi.

Baca Juga:Gubernur Khofifah Pastikan Banjir Pamekasan Cepat Tertangani

"Kalaupun ada genangan, hanya sisa-sisa di halaman rumah warga," katanya seperti diberitakan Antara.

Dijelaskannya, genangan banjir saat ini masih tersisa di beberapa rumah warga di Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu.

Banjir yang menggenangi Kota Pamekasan mulai 1 Maret 2022 dan hingga Kamis (3/3) pagi di sebagian wilayah masih berlangsung itu, akibat luapan Sungai Kalisemajid dan Sungai Kalikloang, setelah hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah itu.

Banjir menggenangi tujuh keluruhan dan 12 desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan, Padewawu, Palengaan, dan Proppo.

Masing-masing Kelurahan Jungcangcang, Gladak Anyar, Patemon, Parteker, Barurambat Kota, Bugih, dan Baruramat Timur.

Baca Juga:Tak Hanya Pamekasan, Sampang Juga Alami Banjir Sebegini Parah Sampai Rendam Kantor Polisi Hingga Layanan SIM Disetop

Desa terdampak meliputi, Laden, Jalmak, Betet, Palengaan Daja, Rombuh, Sumedangan, Lemper, Majungan, Desa Pademawu Timur, Pademawu Barat, Samiran, dan Kodik.

"Total jumlah warga terdampak berdasarkan hasil pendataan terbaru sebanyak 16.986 jiwa dengan jumlah total jumlah warga yang dievakuasi sebanyak 450 jiwa," kata Budi, menjelaskan.

Budi menjelaskan, meski banjir telah surut, dapur umum untuk membantu suplai makanan kepada warga terdampak hingga kini masih dioperasikan.

"Kalau dapur umum, hingga malam ini tetap beroperasi, karena meski banjir surut, warga belum bisa memasak. Dapur mereka kotor dan masih perlu dibersihkan," katanya, menjelaskan.

Sementara di Kabupaten Sampang, banjir yang melanda permukiman warga di kota itu, pada Kamis malam juga terpantau telah surut, namun distribusi bantuan makanan tetap dilanjurkan, karena warga terdampak banjir juga belum bisa memasak.

Para korban banjir di kota itu juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan air bersih, karena tandon air milik mereka kotor akibat banjir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini