"Sedangkan pada sedimen rata-rata kelimpahannya 83 partikel/50 gram. Biota sungai Brantas telah terkontaminasi mikroplastik diantaranya yaitu ikan dengan rata-rata kelimpahan 159 partikel/ekor, crustacea dengan rata-rata kelimpahan 15 partikel/ekor dan pada Bivalvia sebanyak 23 partikel/ekor," katanya menegaskan.
Dengan adanya temuan yang berdampak tersebut, Co.ensis mendesak pada pejabat-pejabat terkait, terutama guna menjaga lingkungan dan biota di sungai Surabaya.
1. Pertama pada BBWS sungai Brantas untuk Melakukan pencegahan dan pengawasan kerusakan kualitas air sungai dengan melakukan upaya pembersihan sungai.
2. Kedua pada DLH jawa timur menyediakan papan larangan membuang sampah ke sungai dan menambah fasilitas pembuangan sampah.
Baca Juga:Kalian Harus Tahu Bahaya Besarnya Menghirup Udara yang Tercampur Mikroplastik
3. Ketiga pada produsen penghasil plastik, untuk bertanggung jawab menarik kembali atas sampah produksinya.
4. Keempat, pada masyarakat untuk memilah sampah menjadi tiga yakni; sampah residu dibuang di TPA, sampah daur ulang dikumpulkan di Bank Sampah, dan sampah organik dimanfaatkan sebagai pupuk.
5. Kelima, mengajak masyarakat Tolak Produk Sachetan, memboikot produk kemasan sachet dan kembali menggunakan produk curah tanpa kemasan, mengembangkan usaha refill produk rumah tangga menggunakan kemasan lama yang dapat diisi ulang.
6. Keenam, Menolak solusi palsu penanganan sachet yang menambah pencemaran mikriplastik ke lingkungan seperti mengolah sampah sachet menjadi campuran batu bata, aspal, dan ecobrick.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Baca Juga:Hari Peduli Sampah Nasional 2022: Kampanye "Conscious City Bandung" untuk Kurangi Sampah Plastik