Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Memborong Tahu Siti Fatimah, Korban Minyak Goreng Palsu

Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto memborong tahu milik Siti Fatimah. Warga Kelurahan Ledok Kulon Kabupaten Bojonegoro yang menjadi korban minyak goreng palsu.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 11 Maret 2022 | 12:05 WIB
Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Memborong Tahu Siti Fatimah, Korban Minyak Goreng Palsu
Fatimah tertipu beli minyak goreng isi air. [SuaraJatim/Amin Alamsyah]

SuaraJatim.id - Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto memborong tahu milik Siti Fatimah. Warga Kelurahan Ledok Kulon Kabupaten Bojonegoro yang menjadi korban minyak goreng palsu.

Ya, korban merupakan produsen tahu goreng. Ia membeli minyak goreng seharga Rp 1,7 juta. Namun saat dibuka, jeriken hanya berisi air.

Kedatangan Sukur ke rumah Siti Fatimah itu sebagai bentuk rasa empati dan dukungan terhadap pelaku UMKM di tengah situasi sulit akibat kelangkaan minyak goreng yang justru menjadi korban penipuan.

Selain memberikan dukungan serta rasa empati kepada korban, politisi Partai Demokrat tersebut juga memberi bantuan berupa minyak goreng, serta tahu goreng hasil produksinya diborong untuk dibagikan kepada warga.

Baca Juga:Kisah Fatimah, Penjual Tahu Bojonegoro Tertipu Beli 4 Jeriken Minyak Goreng Ternyata Isi Air Undang Simpati Warganet

“Kelangkaan minyak goreng ini memang seharusnya kita bisa menyikapi dengan arif. Satu sisi ini merupakan persoalan nasional, tetapi sisi lain masyarakat juga sangat membutuhkan minyak goreng,” ujarnya mengutip dari Beritajatim.com, Jumat (11/3/2022).

Ia menghimbau kepada masyarakat, terutama para pelaku UMKM untuk lebih waspada dan teliti saat membeli minyak goreng, terutama yang dijual dalam bentuk jerigen. “Karena sudah terbukti bahwa kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng ini ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan untuk diri sendiri,” sesalnya.

Sekadar diketahui, Fatimah menjadi korban penipuan berkedok penjual minyak goreng curah keliling saat menjajakan dagangannya di Pasar Babat – Lamongan. Ia membeli empat jerigen minyak goreng palsu seharga Rp1,7 juta. Minyak goreng setara satu jerigen berisi 30 kilo atau sekitar 35 liter itu ternyata setelah dibawa pulang semuanya berisi air yang sedikit bercampur minyak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini