Warga Pamekasan Ini Mulai Kesulitan Cari Minyak Goreng, Keliling Enam Minimarket Habis Semua

Kelangkaan minyak goreng juga terjadi di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur. Sejumlah warga mengaku kesulitan mencari minyak goreng di sejumlah toko.

Muhammad Taufiq
Kamis, 17 Maret 2022 | 10:51 WIB
Warga Pamekasan Ini Mulai Kesulitan Cari Minyak Goreng, Keliling Enam Minimarket Habis Semua
Kelangkaan Minyak Goreng [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Kelangkaan minyak goreng juga terjadi di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur. Sejumlah warga mengaku kesulitan mencari minyak goreng di sejumlah toko.

Seperti dialami Arianti (30) warga Desa Gagah Kecamatan Kadur, Rabu (16/3) malam. Ia terpaksa mendatangi sebanyak enam toko untuk membeli minyak goreng, karena persediaan di rumahnya telah habis.

"Tapi semuanya tidak ada. Semuanya kosong. Katanya pasokan dari distributor lambat," katanya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/03/2022).

Pertama kali ia mendatangi Toko Swalayan Sinar Anugerah di Jalan Jokotole Pamekasan, karena ia juga mengunjungi rumah saudaranya di kota itu, tapi persediaan minyak goreng habis.

Baca Juga:Tenang dan Jangan Panik, Jelang Ramadan Minyak Goreng Langka di Kota Bogor, Bima Arya Beri Pesan Ini

Selanjutnya, perempuan ini mendatangi Toko Basmalah di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep dan Toko Bagus di alamat yang sama, tapi stoknya juga kosong.

Tidak hanya sampai di situ, perempuan paruh baya ini juga melanjutkan ke toko milik MWC Nahdlatul Ulama di Kecamatan Larangan, yakni di sebelah barat Pasar Tradisional Keppo, akan tetapi persediaan minyak goreng di toko itu juga kosong.

Ia kemudian melanjutkan ke toko Wina Mart di Duko Timur, Kecamatan Larangan, dan sebuah toko kelontong di alamat yang sama, akan tetapi juga kosong.

"Saya baru menemukan ada toko yang menjual minyak goreng di sebuah warung kecil Sokalelah dengan harga Rp17 ribu per liter, itupun hanya tinggal beberapa bungkus saja," katanya.

Tidak hanya Arianti, sejumlah ibu-ibu rumah tangga di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan juga mengakui hal yang sama. Salah satunya, seperti yang diakui Admina (41).

Baca Juga:Soroti Minyak Goreng di Tanah Air Langka, Peneliti UGM Hempri Suyatna: Pemerintah Perlu Perketat Pengawasan Distribusi

Berbeda dengan Arianto yang mencari minyak goreng hingga ke kota, Atamina memang hanya mendatangi sejumlah toko di dua pasar tradisional, yakni Pasar Sidorame Kertagena Laok dan Pasar Duko di Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, tapi semuanya habis.

"Padahal besok malam Nisfu Sya'ban. Saya tidak tau harus membeli minyak goreng dimana, karena semua toko yang saya datangi kosong," katanya.

Bagi warga di desa ini, Malam Nisfu Sya'ban merupakan malam sedekah, karena masyarakat biasa membawa makanan ke masjid dan mushalla untuk dibagikan kepada warga yang mengikuti kegiatan istighatsah dan membaca Al Qur'an surat Yasin.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Achmad Sjaifudin menyatakan, kosong minyak goreng di sejumlah toko di Pamekasan, kemungkinan karena aksi panik warga.

"Kalau dari sisi distributor sebenarnya stok banyak dan melimpah, karena kami telah melakukan sidak secara langsung ke sejumlah toko grosir dan distributor minyak goreng," katanya.

Meskiipun demikian, Achmad berjanji akan melakukan koordinasi lebih lanjut dan menerjunkan kembali tim ke lapangan untuk menyelidiki habisnya persediaan minyak goreng di beberapa toko swalayan dan toko kelontong di Pamekasan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini