Sepekan Lebih Belum Ketemu, Pencarian Bocah Hanyut di Sumenep Diperpanjang Keragkan Anjing Pelacak

Sepekan lebih pencarian jenazah bocah SD bernama Fidya Talitatus Shofiyah (8), bocah asal Sumenep akhirnya diperpanjang, Selasa (29/03/2022).

Muhammad Taufiq
Selasa, 29 Maret 2022 | 11:20 WIB
Sepekan Lebih Belum Ketemu, Pencarian Bocah Hanyut di Sumenep Diperpanjang Keragkan Anjing Pelacak
Pencarian jenazah bocah SD hanyut di Sumenep [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Sepekan lebih pencarian jenazah bocah SD bernama Fidya Talitatus Shofiyah (8), bocah asal Sumenep akhirnya diperpanjang, Selasa (29/03/2022).

Shofiyah hanyut saat pulang mengaji bersama neneknya di sungai perbatasan Desa Kebundadap Barat dengan Desa Kebundadap Timur Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.

Seperti dijelaskan Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, pencarian dilakukan oleh unit satwa Polda Jatim dengan mengerahkan anjing pelacak atau K9.

"Selain itu, pencarian juga melibatkan Satuan Sabhara Polres Sumenep, Polsek dan Koramil Saronggi, aparat Kecamatan Saronggi serta pemerintahan Desa Kebundadap Barat dan Kebundadap Timur, tokoh masyarakat, keluarga korban, dan masyarakat sekitar," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Baca Juga:Duhh! Sudah Sepekan Pencarian Bocah Hanyut di Sumenep Belum Ada Hasil, Keluarga Minta Didatangkan Anjing Pelacak

Pencarian oleh K9 Polda Jatim dilakukan menelusuri titik pertama kejadian atau di hulu sungai batas desa, menyisir sepanjang sungai sampai hilir sungai, di dermaga/ anjungan perahu rakyat belakang Asta Nyadar.

Lokasi itu terhubung dengan muara Sungai Saroka. Panjang sungai yang dilakukan pelacakan/ penyisiran sekitar 900 meter.

"Lokasi sasaran pencarian menggunakan K9 di sungai tersebut berdasarkan dugaan atau kecurigaan masyarakat, dimungkinkan korban tidak sampai hanyut ke laut, namun masih berada di sepanjang aliran sungai yang banyak tumpukkan sampah bercampur lumpur," ujarnya.

Ia memaparkan, dalam pelacakan pada titik tumpukan sampah bercampur lumpur dekat Jembatan Asta Nyadar atau sebelum masuk gorong-gorong yang mengarah ke sungai, sempat dilakukan penggalian secara manual oleh masyarakat.

"Itu dilakukan ketika anjing pelacak menunjukkan kegiatan penciuman dan menggali-gali tumpukan namun tanpa menggonggong. Hanya saja, saat dilakukan penggalian secara manual, korban tidak diketemukan. Dimungkinkan bau yang diendus anjing pelacak adalah bau samaran," katanya menambahkan.

Baca Juga:Shofiyah Siswi SD Sumenep Hanyut Saat Pulang Ngaji, 6 Hari Ini Pencarian Jasadnya Belum Ditemukan

Pencarian terhadap korban menggunakan K9 hingga saat ini belum membuahkan hasil. Korban belum juga diketemukan.

Sebelumnya, pada Sabtu (19/03/2022) sekitar jam.16.30 WIB, Fidya Talitatus Shofiyah, warga Desa Kebundadap Timur Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep, hilang terseret arus sungai perbatasan Desa Kebundadap Barat dan Kebundadap Timur.

Korban merupakan siswa SD kelas II. Peristiwa nahas itu berawal ketika korban pulang mengaji bersama neneknya. Mereka melalui jalan yang terdapat luapan air yang melebihi tanggul sungai.

Korban diduga terjatuh dan terseret arus ke sungai tersebut. Saat kejadian, sungai memang sedang meluap akibat derasnya hujan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini