SuaraJatim.id - Sidang paripurna DPRD Kabupaten Probolinggo menjadi kian gaduh saat salah satu anggota dewan bernama Sugito tiba-tiba lemas dan membutuhkan pertolongan medis, Rabu (06/04/2022).
Sugito, politisi Partai Nasdem itu segera ditandu keluar ruanga sidang. Bantuan selang oksigen juga nampak dipasang di hidungnya. Dengan demikian sidang pun akhirnya disekors sementara waktu.
Siang itu DPRD Probolinggo sedang membahas kocok ulang AKD (Alat Kelengkapan Dewan) di ruang Paripurna Gedung DPRD setempat, Rabu (6/4/2022).
Dalam satu momentum, tepatnya pukul 11.30 WIB, terjadi perdebatan panas di antara wakil rakyat Probolinggo tersebut. Rapat pun sempat memanas dan gaduh gegara alotnya pembahasan.
Baca Juga:Pemkab Probolinggo akan Lantik Kepala Desa Terpilih pada 13 April 2022
Tiba-tiba Sugito berada di dalam ruangan nampak lemas sehingga anggota yang lain langsung membopongnya ke luar ruangan untuk dibawa ke ruang VIP.
Tak lama kemudian, petugas medis datang dan memasangkan selang oksigen serta alat medis lainnya kepada politisi partai Nasdem itu. Sugito lantas dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma, mengatakan saat itu ada dua agenda yang digelar oleh DPRD setempat, yakni agenda internal (pengocokan ulang AKD) dan agenda eksternal (rapat agenda LKPJ pembahasan Bupati 2021).
"Karena adanya kejadian ini, terpaksa agenda internal diskors namun tetap berlanjut. Untuk agenda eksternalnya ditunda terlebih dahulu hingga adanya undangan lebih lanjut dari kami," kata Oka seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Menurut Oka, Sugito memiliki riwayat penyakit jantung, dan sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit. "Kebetulan tadi ada diskusi yang cukup alot sehingga membuat beliau (Sugito) berpikir ekstra," ujarnya menambahkan.
Baca Juga:MUI Probolinggo: Tak Perlu Lah Sweeping Warung-warung Makan Selama Ramadhan
"Kemungkinan karena pikiran tersebut menyebabkan ada tekanan tertentu sehingga membuat kondisinya seperti itu. Bisa jadi juga, beliau kelelahan atau mungkin karena sedang berpuasa," tukasnya.
Terkait diskusi alot yang disebut Oka tadi, ia menjelaskan, saat itu para anggota dewan masih belum masuk ke substansi permasalahan, mengenai surat menyurat di internal.
"Jadi ada dua fraksi (Golkar dan PKB) tadi, yang merasa tidak mendapatkan surat secara resmi terkait kegiatan saat ini, dan merasa tidak diperlakukan sama dengan fraksi yang lain. Sehingga fraksi tersebut bereaksi dan ini yang menjadi tarik ulur sehingga rapat Paripurna berlangsung lama," katanya menegaskan.