SuaraJatim.id - Gegara program mudik gratis yang dibuat oleh Pemprov Provinsi beberapa waktu lalu, ternyata berimbas pada kondisi Terminal Purabaya di Bungurasi Sidoarjo.
Terminal terbesar di Jatim itu pada H-3 dan H-2 Lebaran ini sepi penumpang. Kondisi itu memukul pendapatan para calo tiket dan tukang ojek di kawasan terminal bus tersebut.
Seorang calo yang menolak disebut nama mengaku pendapatannya jelang lebaran sedikit, terlebih lagi ada program Pemprov memberikan mudik gratis pada warga Jatim.
"Masih sepi, ini aja untung-untungan ada penumpang. Padahal saat Pandemi kemarin juga sepi," ujar pria berambut gondrong ini.
Baca Juga:300 Warga Sumsel Manfaatkan Mudik Gratis Pemprov, Bakal Jadi Program Tahunan Gubernur Herman Deru
Dengan sepinya penumpang yang ada di Terminal Purbaya ini, selain calo supir bus yang ikut Perusahaan Otobus (PO) yang tak besar juga dipastikan mendapatkan pendapatan yang sedikit juga.
"Itu salah satu supir bus ngluntung (nganggur), ternak tuyul enggak ada pendapatan," ungkap pria yang tak pernah lepas dari topi dan spidolnya ini.
Selain program Pemprov Jatim yang membuat sepi calon penumpang, juga kondisi Terminal Purabaya yang gedungnya kurang layak bagi calon penumpang.
"Gedung juga enggak layak. Banyak penumpang dengan bawaan banyak, harus naik-turun ke gedung terminal, apa lagi jika mereka bawa anak, pasti kesulitan dengan adanya tangga yang sempit," ujarnya.
Sementara itu, pengojek yang mangkal di Terminal Purbaya sendiri, yang akrab disapa Rahman juga mengaku sepi. Padahal dia sudah standby dari pagi hingga malam, hanya mendapatkan 2 penumpang saja.
Baca Juga:Jadwal Sholat dan Jadwal Imsakiyah Kota Surabaya, Sabtu 30 April 2022
"Sepi mas, cuma dapat 2 kali penumpang. Rp 30 ribuan aja, yang penting bisa buat sahur nanti," ujar Rahman singkat.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa