SuaraJatim.id - Sejak kemarin kabar kemunculan kelompok aliran sesat di Pasuruan menggegerkan masyarakat Jawa Timur (Jatim).
Mereka mengklaim berlajar langsung dari Allah dengan dasar Alquran. Caranya dengan menafsirkan kitab suci tersebut secara sendiri tampa guru pembimbing.
Seperti dikatakan Mahfudijanto (59), anggota kelompok yang dituakan. Ia mengatakan Alquran diturunkan langsung oleh Allah, sehingga tidak ada guru atau ustad.
“Nggak ada guru atau ustad yang mengajari, dasarku di sini karena Alquran. Karena Alquran diturunkan langsung oleh Allah,” ujarnya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (17/05/2022).
Baca Juga:Ketika Kelompok Sesat 'Pengajian' Warungan Balik Menantang Debat MUI
Pengetahuan Mahfudijanto terkait agama didapat dari membaca Alquran terjemahan. Ia merasa tidak fasih bacaan arab Alquran sejak dulu.
“Dulu ngaji tapi nggak begitu fasih. Saya bilang ke anak, ‘Le, belikan Bapak Alquran terjemahan’. Dari situlah saya mengetahui soal kebesaran Allah,” imbuhnya.
Alasan itu membuat pria paruh baya ini bersama pengikutnya lebih mengutamakan kedudukan Alquran terjemahan.
Tetapi, Mahfudijanto menjelaskan argumennya tidak bisa serta merta dipahami kelompoknya meragukan keaslian Alquran dalam Bahasa Arab.
“Kalau Alquran Arab itu tetap yakin. Pasti itu pendahulu, dialah wahyu yang diturunkan ke Nabi Muhammad, ” ungkapnya.
Baca Juga:Berkukuh Ajarannya Benar, Kelompok Ajaran Sesat Pasuruan Diluruskan Malah Tantang Balik MUI
Menanggapi tudingan kelompoknya bisa berkomunikasi langsung dengan Allah, Febridijanto (28) menganggap itu hanya salah paham. Yang mereka yakini adalah berguru langsung kepada Allah lewat belajar Alquran secara otodidak.
“Rasul itu hanya jabatan. Kalau belajar langsung ke Allah. Yang mengajari semua makhluk di dunia ini Allah. Di Surat Ar Rahman dan Al Baqarah, di situ menyebutkan bahwa Allah yang mengajarkan setiap manusia,” katanya menegaskan.