SuaraJatim.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan kalau Arab Saudi ingin melanjutkan pembicaraan diplomatik dengan negerinya.
Ia mengungkapkan perkembangan itu sehari setelah perdana menteri Irak mendorong untuk menghidupkan kembali pembicaraan dua negara yang sedang bersaing itu di Ibu Kota Iran.
Iran dan Arab Saudi, kekuatan terkemuka Muslim Syiah dan Sunni di Timur Tengah, sebelumnya memutuskan hubungan diplomatiknya pada 2016.
Kedua pihak mendukung sekutu-sekutu yang memerangi perang proksi di seluruh wilayah, dari Yaman hingga Suriah dan di tempat lain.
Baca Juga:Jadwal Kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Bandara Jeddah Senin 27 Juni 2022
Sejak tahun lalu, Teheran dan Riyadh telah mengadakan lima putaran pembicaraan. Namun belum ada kesepakatan dalam pembicaraan tersebut.
Meskipun begitu, baik Iran dan Arab Saudi telah melanjutkan pembicaraan rekonsiliasi putaran kelima di Baghdad, Irak.
Salah satu topik yang turut dibahas adalah perihal pemberian izin bagi 40 ribu Muslim Iran yang hendak menunaikan ibadah haji.
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi tiba di Iran pada Ahad (26/6/2022) sehari setelah ia melakukan perjalanan ke Arab Saudi.
Kunjungan itu bertujuan menghidupkan kembali pembicaraan antara negara-negara yang bersaing di kawasan untuk meredakan permusuhan bertahun-tahun, demikian dilaporkan TV Pemerintah Iran. ANTARA
Baca Juga:Sebanyak 72.092 Calon Haji Indonesia Sudah Tiba di Arab Saudi, Wukuf pada 8 Juli