SuaraJatim.id - Traumatik dengan peristiwa-peristiwa menyakitkan yang pernah dialami memang memiliki dampak kurang baik bagi kesehatan mental.
Efek negatifnya, orang akan sulit menerima kenyataan kemudian menjalin hubungan lagi. Alhasil banyak orang yang memutuskan untuk tidak mencari pasangan lagi dikarenakan trauma akan diperlakukan sama seperti pasangannya terdahulu.
Padahal seharusnya hal itu tidak terjadi dan harus dilupakan. Jadi, bagaimana seharusnya kita melupakan trauma tersebut agar tidak mempengaruhi hubungan selanjutnya? Simak beberapa cara yang bisa dilakukan :
1. Sibukkan diri dengan aktifitas
Diam saja dan tidak melakukan apapun akan buat mental kita terus memikirkan kejadian yang buat trauma. Cobalah untuk cari aktifitas yang bisa menyibukkan diri.
Contohnya, lakukan hobi seperti melukis atau berolahraga. Jadikan hobi kita sebagai salah satu rutinitas wajib di setiap harinya. Dengan begitu, perlahan trauma itu akan hilang karena banyak waktu terkuras untuk melakukan kesibukan baru ini.
2. Yakin bisa berubah
Hal yang paling sulit dilakukan dalam hubungan adalah melupakan suatu hal, termasuk mencoba melupakan trauma buruk yang pernah terjadi. Tak jarang juga, kesehatan mental ikut terpengaruhi oleh hal ini.
Kita tidak perlu melupakan trauma itu jika dirasa berat. Yang perlu dilakukan adalah yakinkan diri kita terlebih dahulu bahwa kita kuat dan bisa lebih baik di masa yang sekarang.
Baca Juga:Rumah Tangganya Dengan Sule Kandas, Nathalie Holscher Trauma Menikah Lagi
Lakukan hal ini agar kamu dapat terus hidup dan berproses. Karena jika tidak melakukannya, kamu akan terus menyalahkan diri dan cenderung terlarut dalam trauma itu. Lawan hal itu dan mulai dari niat diri sendiri dan akhirnya mental kamu juga terpengaruh.
3. Curahkan semua emosi pada teman dekat
Setiap orang pasti memiliki setidaknya satu teman yang sering kali menguatkan mental seseorang. Dialah seseorang yang harus jadi tempat tuk curahkan seluruh keluh kesah tentang trauma masa lalu itu.
Jika dirasa tidak ada satupun teman yang cocok untuk melimpahkan hal itu, lakukan pada orang tua kita. Banyak orang tua yang bisa diajak berbincang, terutama perihal percintaan. Itu karena mental mereka sudah terbentuk lebih lama daripada kita.
4. Cari pasangan sesuai dengan kepribadian
Setelah kondisi mental telah pulih dari trauma, pasti versi terbaru dari kita telah lahir. Lahirnya versi tersebut tentu memiliki kriteria pasangan baru yang diinginkan.
Untuk itu, pada fase ini tentukan pasangan baru berdasarkan mental dan kepribadian saat ini. Jangan terlalu takut untuk memulai kembali dan jangan terlalu menuntut hal lebih kepadanya, belajarlah hal baru.
5. Ekspresikan semua perasaan pada pasangan baru
Cobalah untuk ceritakan tentang trauma yang pernah dialami. Biarkan ia tahuu bagaimana peristiwa traumatis itu sangat memengaruhi diri kita dulu.
Setelah ekspresikan semuanya, tentu ia akan berikan support lebih pada kita di masa sekarang. Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Jika dalam proses menyembuhkan trauma masa lalu tersebut masih belum berhasil, cobalah untuk temui tenaga profesional agar penanganannya lebih maksimal.
Memang merubah dan menguatkan mental setelah kejadian besar yang kita alami adalah hal yang sulit.
Namun ingat bahwa hanya hubungan masa lalu kita saja yang berakhir, tidak dengan kehidupan setelahnya. Trauma akan hubungan masa lalu bisa dihilangkan dengan kunci utamanya yaitu keyakinan diri sendiri.