"Terus saya tandatangan akhirnya dioperasi itu jam 12 sudah selesai, saya melihat bayinya, sudah tidak bernyawa. Ada bekas jahitan disini (leher). kalau umpama tadi disesar, ya meskipun tidak selamat, tapi saya sendiri ikhlas, setidaknya tidak diperlakukan seperti itu," ujar Yopi dengan kecewa.
Pihaknya, berharap kejadian ini hanya menimpa keluarganya saja. Ia juga berharap pihak RSUD Jombang mau bertanggungjawab atas insiden yang telah terjadi. "Semoga ini menjadi pelajaran dan tidak menimpa orang lain. Saya minta Pihak RSUD mau bertanggungjawab," harapnya.
Klarifikasi RSUD Jombang
Sementara itu pihak RSUD Jombang dalam konferensi Pers yang dipimpin oleh Vidya Buana Kepala Bidang (Kabid) Yanmed (Pelayanan Medis) dan Keperawatan RSUD Jombang membenarkan atas peristiwa yang terjadi terhadap pasien yang ditangani RSUD Jombang.
Baca Juga:Pasien BPJS, Alasan RSUD Jombang Tak Turuti Permintaan Persalinan Caesar
Namun, pihaknya menampik adanya kesalahan penanganan medis yang dilakukan oleh pihak RSUD Jombang. Proses pemisahan organ tubuh bayi itu sebagai jalan terakhir penyelamatan ibu bayi.
"Itu sudah jalan terbaik dan juga sudah meminta persetujuan dari keluarga," katanya, kepada awak media saat konferensi pers di RSUD Jombang.
Ditanya mengenai kenapa tidak dilakukan operasi caesar sebelumnya. Vidya Buana menerangkan jika pasien dalam kondisi baik dan memungkin untuk melahirkan normal.
"Ibu ini dengan kondisi baik. Pada saat di RSUD juga sudah bukaan 8. Jadi tidak memungkinkan untuk operasi caesar," jelasnya.
Sementara itu, mengenai pelayanan yang kurang baik dari petugasnya. Pihaknya akan memberikan tindakan. "Pasti akan kami tindak. Disini sudah ada bagian untuk menilai kinerja bagi setiap karyawan RSUD Jombang," jawabnya.
Baca Juga:RSUD Jombang Trending di Twitter, Warganet Banyak yang Curhat Mendapat Pelayanan Buruk