SuaraJatim.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Pamekasan membuat sungai meluap. Akibatnya, dua kecamatan terendam.
Data Forum Penanggulangan Bencana Pamekasan, dua kecamatan yang terendam banjir, yakni di Palengaan dan Kota Pamekasan.
"Saat ini banjir mulai memasuki perkampungan warga di Kelurahan Patemon, Pamekasan," kata Juru Bicara Tim Relawan Penanggulangan Bencana dari Forum Penanggulangan Bencana Pamekasan Candra Kirana dilansir dari Antara, Sabtu (12/4/2025).
Dia mengatakan, ketinggian air di dua kecamatan yang terdampak banjir mencapai 10 hingga 20 cm.
Baca Juga:Peringatan BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim Sepekan ke Depan
Ketinggian air tersebut masih berpotensi terus naik, mengingat daerah hulu juga masih diguyur hujan.
Bencana banjir bertambah parah karena air laut pasang. Sehingga wilayah Kecamatan Kota Pamekasan terendam banjir.
Banjir juga berdampak pada masyarakat yang tinggal di daerah sekitar sungai.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan menetapkan status waspada dan meminta agar warga meningkatkan kewaspadaan.
"Kami sudah menerjunkan tim ke Patemon dan terus melakukan pemantauan debet air, mengingat kondisi sungai hingga malam ini terpantau semakin tinggi dan arus semakin deras," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Pamekasan Akhmad Dofir Rosidi.
Baca Juga:Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
Sebelumnya, pada Sabtu (12/4) sore, banjir juga terjadi di dua desa di Kecamatan Palengaan, Pamekasan akibat tanggul penahan banjir di sungai Desa Palengaan Daja jebol.
Di Desa Palengaan Daja, banjir menggenangi perumahan warga di Dusun Londalam, Dusun Tareta 1, dan Dusun Laccaran. Sedangkan di Desa Rombuh, hanya satu dusun, yakni Dusun Galisan.
Peringatan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda meminta masyarakat Jawa Timur untuk mewaspadai cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
Masyarakat diminta hati - hati terhadap hujan lebat, angin kencang, hujan es, hingga puting beliung yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
Melansir laman akun X BMKG Juanda, masyarakat diminta waspada terhadap cuaca ekstrem pada periode 3 - 12 April 2025. Hati - hati juga pada dampaknya berupa bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, hingga pohon tumbang.
- 1
- 2