SuaraJatim.id - Wanita 52 tahun, Nurhayati jadi korban penjambretan kalung senilai Rp 30 juta di Jalan Sidotopo Lor, Surabaya.
Dijelaskannya, kronologis kejadian berawal saat dirinya hendak naik angkot bersama ibu-ibu lainnya usai menghadiri acara lamaran.
“Pelaku mengenakan helm warna merah, berpakaian kaus oblong warna putih dan bercelana pendek itu, pakai motor jenis matic jenis PCX dan berwarna merah,” ujar Nurhayati mengutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com, Sabtu (20/08/2022).
Aksi pelaku juga terekam kemera pengawas atau CCTV. Tampak pelaku yang mengendarai motor sempat berhenti dengan posisi melawan arah di depan mobil angkot yang sedang menepi.
Baca Juga:Profil Steven Setiono, Crazy Rich Surabaya yang Diisukan Jadi Investor Konsorium Ferdy Sambo
“Tapi plat nomornya tidak terlihat. Seperti ditutupi plastik hitam,” imbuhnya.
Saat para ibu-ibu, satu per satu mulai menaiki angkot, pelaku mulai melajukan motornya mendekati korban. Tak disangka sangka, pelaku mengulurkan tangan kirinya pada bagian kalung yang melingkar di leher korban.
Kalung yang digunakan oleh Nurhayati langsung ditarik dan membuat tubuhnya terpelanting ke tanah. Tampak di rekaman CCTV, pelaku langsung kabur dengan motornya melawan arus.
“Saya posisinya habis terima telpon itu, ga sadar langsung ditarik kalungnya,” ujarnya.
Ditanya apakah sudah melapor, Nurhayati mengatakan jika dirinya masih trauma. Apalagi, belakangan ini dirinya baru saja mengalami kecelakaan dan dalam masa pemulihan.
Baca Juga:Raih Kemenangan Tipis saat Hadapi Persebaya, Pelatih Borneo FC: Bola Mati Jadi Andalan Kami
“Belum laporan usai kejadian itu, menunggu pulih,” jelasnya.
Sementara itu, menurut cerita warga di sekitar lokasi kejadian atau berdekatan dengan CCTV, Umi mengaku sudah berulang kali aksi jambret di Jalan Sidotopo Lor ini. Yang ia tahu, ada kurang lebih 6 kali kejadian jambret di lokasi tersebut.
“Yang paling sering itu ya di tikungan jalan. Korbannya rata-rata pejalan kaki,” ungkap salah satu warga yang menolak identitasnya diungkap.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi wartawan, Kanit Reskrim Polsek Semampir Iptu Dony Setiawan membenarkan kejadian terjadi di wilayah hukumnya.
“Iya dari video rekaman CCTV yang kami terima itu wilayah Polsek Semampir, namun belum ada laporan,” ungkapnya.
Kendati demikian, Donny mengatakan jika pihaknya tetap menindaklanjuti kejahatan perampasan tersebut lantaran meresahkan warga.
“Meski belum ada laporan, kami sudah melakukan penyelidikan,” paparnya.
Ia sampai sekarang masih kesulitan melacak pelakunya. Sebab selain pelaku memakai helm, plat motor sarana yag digunakan pelaku sulit untuk diidentifikasi.
“Kami juga mencoba zoom plat nomornya dari video rekaman CCTV. Tapi gambarnya pecah,” imbuhnya.
Donny juga menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan sekitar. Dan mengharap supaya korban kejahatan melapor ke kepolisian setempat.
“Saya menghimbau kepada masyarakat agar berhati hati jika di tempat umum. Apalagi yang membawa barang berharga yang bisa saja diincar pelaku kejahatan,” pungkasnya.