SuaraJatim.id - Dukun ahli pengobatan alternatif asal Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Ningsih Tinampi mengaku tidak memiliki kesaktian.
Ia pun mengatakan jika orang sakti itu tidak ada.
"sebenarnya ngga ada orang sakti itu, ya mana ada orang sakti," ujarnya dilansir dari unggahan video akun TikTok @radasakti.
"Panjenengan berarti bukan orang sakti," tanya seorang pria.
"Engga, cari biar tenar ya, engga lah (engga sakti)," jawab Ningsih.
Pria tersebut lantas menanyakan pada Ningsih, bagaimana dirinya bisa memiliki kekuatan untuk menyembuhkan para pasien yang datang padanya.
Ningsih berdalih jika itu merupakan mukjizat yang diberikan oleh Allah. Selain itu, kata dia, kekuatan yang dimilikinya berasal dari bacaan Al-Fatihah.
"Itu mukjizat dari Allah, saktinya ya itu jadi kita sakti bukan karena saya yang sakti ya engga. Al Fatihah nya yang sakti jadi saya kebawa disitu. Al Fatihah itu sakti banget," ujarnya.
Sebelumnya, wanita bernama Ningsih Tinampi ini menjadi viral karena menyebut bisa mengobati banyak penyakit hanya dengan terapi saja.
Baca Juga:Ningsih Tinampi Puji Keberanian Pesulap Merah Bongkar Trik Dukun, Warganet: Takut Didatangi Ya
Hal ini membuat dirinya memiliki banyak pasien dari berbagai kota di Indonesia dan tempat penyembuhannya pun dikunjungi banyak orang.
Pengobatan Ningsih Tinampi berlokasi di Desa Karang Jati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Berdasarkan informasi, pasien yang berobat di tempat Ningsih dikenakan biaya beragam, yaitu antara Rp 300 ribu hingga Rp 10 juta.
Unggahan tersebut lantas mendapat beragam komentar dari warganet.
"bu ningsih orang baik semua pasien makan gratis aku bilang kayak gini karena aku pernah berobat ke rumah bu ningsih," ujar soimah***
"nah, ini benar-benar ucapannya dari bu ning, sehat selalu bu," kata wahyu***
"mulai panik selama pesulap merah membongkar trik," komen bintang***
"cari aman takut urusannya panjang," imbuh istan***
"kalau bu ningsih benar-benar terbukti pengobatannya dan juga gak merugikan orang lain. Sehat selalu bu ning," kata fanis***
Kontributor : Fisca Tanjung