Mulai 10 November Nanti Eri Cahyadi Bebaskan Siswa dan PR Sekolah

Mulai 10 November 2022 nanti, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membebaskan para siswa di Kota Surabaya dari pekerjaan rumah (PR).

Muhammad Taufiq
Jum'at, 28 Oktober 2022 | 14:34 WIB
Mulai 10 November Nanti Eri Cahyadi Bebaskan Siswa dan PR Sekolah
Ilustrasi pekerjaan rumah [Foto: ANTARA]

Sedangkan untuk penyelesaian PR bagi siswa di tingkat SD dan SMP bisa dilakukan melalui kelas pengayaan untuk diselesaikan di sekolah.
Dengan demikian, saat anak-anak pulang sudah tidak ada beban mengerjakan PR. Maka, pengayaan pembelajaran antarteman bisa membantu menyelesaikan PR dan pulang sudah tidak memikirkan PR.

Pola pembelajaran pendalaman karakter tersebut akan melatih para siswa untuk lebih aktif, mandiri, dan berani memberikan pendapat untuk menciptakan desain atau rencana pengembangan pengetahuan siswa.

Anak dilatih aktif untuk membuat proyek. Maka disiapkan menu ekstrakulikuler yang cocok dengan sekolah dan kondisi anak-anak agar menyenangkan.

Terhadap kebijakan tersebut, masih terdapat pro dan kontra di kalangan masyarakat khususnya para guru dan orang tua. Ada di antara mereka yang setuju dengan kebijakan tersebut, tapi ada yang menolak alias tidak setuju.

Baca Juga:Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Stasiun Mana Saja yang Bakal Dilewati?

Salah seorang orang tua di Rungkut Surabaya, Zakiyah mempertanyakan, apabila siswa dibebaskan sama sekali dari tugas atau pekerjaan rumah apakah tidak merusak sistem pendidikan yang sudah lama dianut di Indonesia.

Bagi Zakiyah, rasanya memang kurang pas apabila siswa dibebaskan sama sekali dari pekerjaan rumah. Dia khawatir anak tidak mau belajar karena tidak ada PR.

Apalagi anak-anak zaman sekarang banyak yang kecanduan gadget. Jika liburan atau sudah mengerjakan PR, waktunya lebih banyak digunakan bermain game atau membuka aplikasi lainnya di ponlsenya.

Pro dan kontra

Kebijakan tidak memberikan PR kepada siswa tersebut mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Seperti halnya dari Ketua Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Surabaya Khusnul Khotimah yang menyebut kebijakan itu selaras dengan masukan-masukan yang sudah disampaikan para guru ngaji, saat melakukan reses beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Momen Mencekam Pemain Persebaya Keluar Kanjuruhan: Selebrasi Kemenangan Berubah Jerit dan Tangisan

Saat reses, para guru Taman Pendidikan Al Quaran (TPA) memberikan masukan agar sekolah tidak lagi memberikan tugas-tugas sekolah atau PR secara terus-menerus dalam kurun waktu satu pekan. Alasannya, karena banyak siswa yang akhirnya tidak bisa datang ke masjid atau mushalla untuk mengaji dengan alasan kelelahan di sekolah atau sedang menyelesaikan tugas sekolah di rumah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini