SuaraJatim.id - Kasus harian Covid-19 di Kabupaten Malang naik dalam beberapa waktu belakangan ini. Data dari Satuan Penanganan Covid-19 setempat, hingga 16 November 2022 mencapai 177 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 38 orang merupakan kasus konfirmasi baru, 85 pasien dirawat, dan 22 lainnya sudah dilaporkan sembuh. Seiring dengan peningkatan kasus Covid ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mulai waspada.
Sejumlah langkah telah disiapkan untuk mengantisipasinya, termasuk langkah penanganan pasien yang terpapar virus corona tersebut.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wijanto Wijoyo, sejumlah langkah yang disiapkan tersebut, antara lain meningkatkan upaya preventif dan promotif untuk mencegah penularan COVID-19.
Baca Juga:Striker Prancis yang Bobol Gawang Timnas Indonesia U-20 Ternyata Anak Eks Pemain Arema Malang
"Sehubungan dengan meningkatnya kasus harian, diperlukan peningkatan kewaspadaan termasuk dari pelayanan kesehatan terhadap kemungkinan adanya lonjakan kasus," kata dia dikutip dari ANTARA, Jumat (18/11/2022).
Selain melakukan upaya promotif dan preventif tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang juga mengoptimalkan fasilitas layanan kesehatan yang ada pada masing-masing wilayah untuk perawatan pasien terkonfirmasi COVID-19.
Dinas Kesehatan juga memastikan ketersediaan tempat tidur dan logistik kesehatan untuk melakukan perawatan pasien konfirmasi COVID-19 di masing-masing wilayah.
"Kami juga memastikan alur pelayanan dan alur rujukan pasien COVID-19 berjalan dengan baik," ujarnya.
Ia menambahkan pencatatan dan pelaporan data pasien terkonfirmasi COVID-19 juga bisa berjalan dengan baik dan secara seketika serta melakukan monitoring dan evaluasi terkait mutu pelayanan kesehatan untuk penanganan pasien positif COVID-19.
Baca Juga:Viral Aksi Begal dengan Ancaman Senjata Tajam Sasar Cewek di Malang
Terkait dengan adanya informasi satu warga Kabupaten Malang yang meninggal dunia dalam waktu sepekan terakhir akibat terpapar virus itu, Wijanto menyatakan saat ini masih melakukan pendataan dan pelacakan.
"Belum (ada laporan terkait data pasien meninggal, red.), saat ini masih kami lacak," katanya.