Sorotan Kemarin, Kasus Kekerasan Anak di Malang dan Surabaya sampai Rencana Aksi Aremania

Sejumlah peristiwa menjadi sorotan publik kemarin di Jawa Timur ( Jatim ), Jumat (25/11/2022).

Muhammad Taufiq
Jum'at, 25 November 2022 | 09:13 WIB
Sorotan Kemarin, Kasus Kekerasan Anak di Malang dan Surabaya sampai Rencana Aksi Aremania
Ribuan Aremania bawa 135 keranda mayat saat aksi demonstrasi - (BeritaJatim)

SuaraJatim.id - Sejumlah peristiwa menjadi sorotan publik kemarin di Jawa Timur ( Jatim ), Jumat (25/11/2022). Mulai dari sejumlah kasus kekerasan anak di Malang dan Surabaya misalnya.

Selain itu masih ada sejumlah peristiwa lain, misalnya rencana aksi Aremania di Kota Malang, Minggu lusa:

1. Update kasus ginjal akut

Baru-baru ini publik digaduhkan dengan serangan penyakit gagal ginjal akut pada anak. Penyebabnya belakangan diketahui dari obat sirop. Kasus ini sendiri kini sedang ditangani kepolisian.

Baca Juga:Perahu Bebek yang Dinaiki Hampir Tenggelam, Aksi Mahasiswa Malang Ini Justru Bikin Salfok

Lalu bicara soal penyakit gagal ginjal anak, ternyata menurut Dokter Spesialis Anak Kurniawan Satria bisa disebabkan oleh semua jenis penyakit anak. Oleh sebab itu, penyakit-penyakit anak ini harus dimonitor.

"Semua penyakit yang diderita anak bisa menyebabkan gangguan ginjal akut. Ketika anak sakit, yang harus dimonitor juga adalah warna kencing, jumlah kencing dan itu yang harus dilaporkan ke dokter untuk mengetahui ringan atau beratnya," katanya dikutip dari ANTARA, Kamis (24/11/2022).

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada itu menambahkan, gangguan ginjal sendiri merupakan kondisi di mana satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik.

2. Serangan kera di Banyuwangi

Para petani di dua desa, yakni Desa Kemiren dan Tamansuruh Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur tidak bisa tenang berladang.

Baca Juga:Bocah SD di Bully Hingga Koma, Ini Sejumlah Fakta yang Terjadi

Lahan pertanian mereka diserang kawanan kera ekor panjang dalam beberapa hari terakhir. Kawanan kera ini datang bergerombol, kemudian merusak tanaman di lahan warga.

Hal ini disampaikan oleh, petani Desa Tamansuruh, Katemin. Dia mengatakan, sebetulnya kawanan kera ini memang sudah ada di wilayah tersebut.

Namun sejak 3 tahunan ini kera kian membabi buta hingga merusak tanaman pertanian warga. Sampai sekarang, belum ada solusi terkait persoalan ini.

3. Kasus anak di Surabaya dibunuh ibunya sendiri

Wulan, seorang ibu di Kota Surabaya yang tega menganiaya anaknya sendiri hingga tewas akhirnya ditangkap polisi. Ia ditangkap dalam kasus kematian AP (6) di Jalan Bulan Banteng.

Belakangan terungkap, sebelum AP meninggal dunia, Wulan menganiayannya dengan memukuli kepala bocah tak berdosa itu dengan sapu hingga pinsan. Bocah itu kemudian mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.

Pengakuan itu disampaikan Wulan kepada penyidik kepolisian. Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu, (20/11/2022). Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Arief Rizki.

Untuk kronologisnya, bermula ketika AP disuruh mengambil panci. Namun, layaknya anak kecil, AP yang asyik bermain tidak menghiraukan perintah ibu kandungnya tersebut. Karena kesal, Ibunya langsung memukul AP dengan tangan kosong.

4. Rencana gerakan Aremania

Aremania dikabarkan bakal kembali turun jalan pada Minggu, 27 November 2022. Ribuan supporter Arema FC itu bakal menggelar aksi solidaritas di jalanan Kota Malang.

Agenda aksi mereka sama, menuntut pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan. Menjelang aksi Minggu nanti, kepolisian setempat telah siap melakukan pengamanan saat aksi digelar di jalanan.

Hal ini disampaikan Kapolresta Malang Kota Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto. Ia mengatakan pengalihan arus lalu lintas tersebut akan diterapkan pada sejumlah titik yang menjadi tempat aksi solidaritas Aremania.

"Intinya, aksi solidaritas rekan-rekan Aremania, silakan. Kami akan melakukan pengalihan arus," kata Budi dikutip dari ANTARA, Kamis (24/11/2022).

5. Bocah SD Malang dianiaya kakak kelasnya

Kondisi Marcello Widya Febrian, bocah SD di Malang yang dianiaya kakak kelasnya sekarang ini memang sudah membaik di rumah sakit. Ia sudah mau makan.

Hal ini disampaikan ayah korban, Edi Subandi. Ia juga mengatakan berdasarkan hasil CT Scan rumah sakit, terdapat gumpalan pada otak anak SD tersebut.

Siang tadi, Marcello Widya dibesuk oleh Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana di Rumah Sakit Islam (RSI) Malang. Meskipun begitu, korban masih mengalami trauma psikologis.

"Alhamdulillah tadi kami lihat kondisinya makin membaik. Kondisinya jauh lebih baik dibanding pada saat awal masuk rumah sakit," kata AKBP Kholis, Kamis (24/11/2022).

6. Kasus pembunuhan kader IPNU

Teka-teki peristiwa pembunuhan Ahmad Hasan Muntolip (26), kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Mojokerto akhirnya terungkap. Pelaku berjumlah tiga orang.

Sumber diinternal Polres Mojokerto menyebutkan, terduga pelaku pembunuhan kader muda NU itu sudah diamankan petugas. Mereka berjumlah tiga orang, dan salah satunya merupakan seorang cewek.

"Sudah (diamankan) kemarin sama tim gabungan," ujar salah seorang anggota polisi di Mapolres Mojokerto, Kamis (24/11/2022).

Sebelumnya, jasad Hasan ditemukan warga tergeletak di tepi jurang Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Mayat pemuda asal Desa Belahan Tengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto ditemukan dalam kondisi bersimbah darah terbungkus karpet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini