Ironis! 3 Kasus Kekerasan di Pesantren Jatim, Semua Korban Meninggal

Dalam beberapa bulan belakangan ini kasus kekerasan remaja memang marak. Bukan cuma di institusi pendidikan umum, bahkan kekerasan juga terjadi di pondok pesantren.

Muhammad Taufiq
Rabu, 15 Maret 2023 | 09:45 WIB
Ironis! 3 Kasus Kekerasan di Pesantren Jatim, Semua Korban Meninggal
Ilustrasi kekerasan. (shutterstock)

SuaraJatim.id - Dalam beberapa bulan belakangan ini kasus kekerasan remaja memang marak. Bukan cuma di institusi pendidikan umum, bahkan kekerasan juga terjadi di pondok pesantren.

Kasus rata-rata dialami santri junior yang dianiaya seniornya sampai akhirnya meninggal dunia. Kasus paling menghebohkan tentu terjadi di Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur pada Agustus 2022 silam.

Seorang santri asal Palembang tewas mengenaskan setelah dihajar oleh teman-temannya di pondok pesantren. Dalam kasus ini polisi menetapkan dua santri sebagai tersangka.

Jauh sebelum peristiwa di Pondok Gontor, peristiwa serupa juga terjadi di Pondok Pesantren Al Berr Pasuruan. Seorang santri junior dibakar seniornya hingga luka serius.

Baca Juga:Ngeri! 9 Santri Jadi Tersangka, Aniaya Juniornya Sampai Tewas di Ponpes Madura

Korban santri masih berusia 13 tahun. Korban sempat mendapatkan perawatan selama 19 hari. Namun akhirnya meninggal pada Kamis, 19 Januari 2023, sekitar pukul 03.30 WIB.

Paling baru kasus di Bangkalan Madura. Sembilan santri jadi tersangka pengeroyokan juniornya hingga meninggal dunia di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Geger yang terjadi pada 7 Maret 2023.

Santri yang menjadi korban penganiayaan itu berinisial BT (16), asal Kecamatan Klampis, sedangkan para pelaku merupakan santri senior di pondok pesantren tersebut.

Menurut Kapolres, dari sembilan orang pelaku itu, empat orang di antaranya masih di bawah umur. Para pelaku masing-masing berinisial RR, NH, ZL, UD, AZ, RM, AD, ZA, dan WR.

"Kesembilan tersangka ini juga merupakan santri di pondok pesantren tempat lokasi penganiayaan itu terjadi," kata Kapolres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Polisi Wiwit Ari Wibisono.

Baca Juga:3 Anggota Linmas Surabaya Jadi Tersangka Kekerasan di Shelter Anak

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja di Jawa Timur memang menjadi sorotan. Selain peristiwa kriminal: penganiayaan berujung kematian, di institusi pendidikan, peristiwa lain tak kalah hebohnya adalag fenomena gangster remaja.

Gangster remaja ini biasanya menggelar konvoi tengah malam kemudian keliling kota. Ini terjadi di Kota Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan sekitarnya. Mereka bergerombol, berkonvoi sambil menenteng senjata tajam.

Tak jarang mereka kemudian akan tawuran dengan kelompok remaja lainnya. Selama beberapa bulan terakhir misalnya, kepolisian Surabaya telah mengamankan anak-anak muda terlibat kekerasan jalanan ini.

Terbaru viral video segerombolan remaja di Sidoarjo yang mengacung-acungkan senjata tajam. Mereka menggeber motor sembari mencari musuh. Video ini pun menjadi sorotan publik setelah diunggah akun instagram @andreli_48.

Dalam video terlihat puluhan pemuda mengendarai sepeda motor berkumpul di jalanan. Para pemuda itu tidak ada yang mengenakan helm. Tak sedikit yang berboncengan lebih dari dua orang. Terlihat di video, mereka mengacungkan sajam berupa celurit panjang.

Tak hanya itu, mereka juga menyalakan petasan dan kembang api. Belum diketahui apa motif mereka turun ke jalan dan melakukan aksi tersebut. Sejumlah warganet pun turut berkomentar pada unggahan tersebut. Tak sedikit yang merasa geram dengan ulah para pemuda itu.

"Bocah-bocah begini ngikutin trend apa sih? Dimana-mana ada, dari jabodetabek sampai Jawa Timur ada. Kalau aparat lama bertindak, lama-lama warga sendiri yang turun nih. Lihatin aja," ujar devri***

"Tidak ada tindakan apa dari kepolisian setempat, kayaknya tunggu viral kah kerja dari kepolisian," kata iam***

"Gausah nunggu aparat warganya saja turun bareng disikat bareng daripada meresahkan," komen andy***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini