Pilkades Serentak Bangkalan Madura, Satu dari Tiga Korban Pembacokan Meninggal Dunia

Insiden berdarah tahapan pilkades serentak di Kabupaten Bangkalan Madura kembali terjadi. Demonstrasi terjadi di sejumlah desa yang salah satunya diikuti peristiwa pembacokan.

Muhammad Taufiq
Kamis, 06 April 2023 | 10:11 WIB
Pilkades Serentak Bangkalan Madura, Satu dari Tiga Korban Pembacokan Meninggal Dunia
Pilkades serentak di Bangkalan Madura [Foto: Beritajatim]

Potensi kerusuhan pilkades serentak di Bangkalan ini sudah menjadi kekhawatiran sejumlah pihak sejak jauh-jauh hari. Insiden juga sudah beberapa kali terjadi.

Misalnya kasus pembacokan seorang anggota staf pemilihan bernama Ridoi (37). Ia dianiaya oleh salah satu bakal calon kepala desa di Desa Manggaan Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan Madura. Ia dibacok hingga menderita luka serius pada tubuhnya.

Pelaku pembacokan bernama Samsul (50) yang merupakan salah satu bakal calon Kepala Desa Manggaan. Motifnya, pelaku sakit hati karena tidak lolos verifikasi dalam proses pencalonan kades setempat. Peristiwa ini terjadi pada 17 Maret 2023 lalu.

Peristiwa lain terjadi di Desa Kanegara Kecamatan Konang, juga di Kabupaten Bangkalan. Dua kelompok massa terlibat ketegangan dan nyaris bentrok. Salah satu kubu ini merupakan pendukung bakal calon kades yang digugurkan oleh panitia seleksi.

Baca Juga:Pemanasan Jelang Tandang ke Markas Madura United, Arema FC Bantai Tim Porprov Kota Baru 11-0 di Laga Uji Coba

Tak terima calonnya digugurkan, kedua kelompok massa kemudian melakukan protes. Pendukung calon kades yang gugur itu mendatangi balai desa, dan diadang oleh pendukung calon incumbent. Kejadian itu sempat viral di media sosial.

Dalam video yang beredar di media sosial itu, warga dari kubu yang tidak lolos meluruk kantor desa dan menemui Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) sambil membawa senjata tajam (Sajam) celurit.

Berikutnya di Desa Morombuh. Sejumlah warga, pendukung salah satu calon mendatangi kantor Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD). Penyebabnya karena bakal calon kepala desa yang didukung warga ini digugurkan oleh panitia.

"Dari nilainya itu tertinggi tapi kenapa digugurkan sepihak tanpa alasan yang jelas. Mereka bahkan menghilangkan skor untuk variabel pengalaman pemerintah calon kami," kata perwakilan warga bernama Abdurrahman Tohir.

Baca Juga:Sehari Jelang Laga Persebaya vs Persija, Koko Ari Araya Pamit Tinggalkan Bajul Ijo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini