SuaraJatim.id - Dalam East Java Trade Mission and Investment di Hong Kong, yang dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, misi dagang dan investasi Jatim berhasil memecahkan rekor komitmen transaksi sepanjang program ini, yang dilaksanakan di dalam maupun luar negeri. Adapun total transaksi mencapai Rp1.101 triliun.
Bertempat di Hotel Regal Hong Kong, Senin (15/5/2023), misi dagang dan investasi ini mempertemukan peaku usaha Jatim dan Hong Kong. Misi tersebut juga berhasil menarik buyer (pembeli) dari Mainland China.
Adapun transaksi yang berhasil dilepas adalah komoditi produk olahan kopi, produk pertanian, fashion, produk makanan, ikan beku, aneka keripik buah, alpukat mentega, manggis, mete, meatball, marinated steak, Cilembu, Coconut, dan Birdnest/sarang burung wallet. Transaksi terbesar yaitu komoditi coconut antara CV. Illoed Jaya Nusantara dengan Feihuang Weida senilai Rp864 miliar, dengan kontrak selama 1 tahun.
Kemudian diikuti sekitar 200 peserta, yang terdiri dari Delegasi Provinsi Jatim, jajaran KJRI Hong Kong, dan sejumlah pelaku usaha yakni 35 pelaku usaha dari Provinsi Jatim dan 30 pelaku usaha dari Hong Kong.
Baca Juga:Silaturahmi dengan PMI Asal Jatim di Hongkong, Gubernur Khofifah Tawarkan Pelatihan Ekonomi Digital
Gubernur Khofifah mengatakan, berbagai inovasi dan kolaborasi terus dilakukan untuk mengakselerasi peningkatan kinerja sumber pertumbuhan ekonomi, termasuk investasi dan nilai ekspor. Untuk itu, misi dagang dan investasi di Hong Kong ini memiliki peran strategis untuk meningkatkan nilai investasi dan perdagangan Hong Kong di Jatim.
Sebelumnya, misi dagang dan investasi juga sukses dilaksanakan di Riyadh, Arab Saudi pada November 2022, Kuala Lumpur, Malaysia pada Desember 2022, dan Dili, Timor Leste pada Maret 2023.
Khofifah mengatakan, selama periode 2010 sampai 2022 Hong Kong menduduki peringkat ketujuh dalam daftar Negara asal investor di Jawa Timur dengan total capaian realisasi investasi sebesar 1.353.100.000 Dolar S.
“Kami berharap, setelah kami menggelar langsung misi dagang dan investasi Jatim di Hong Kong ini, akan ada peningkatan nilai investasi Hong Kong di Jatim. Tentunya juga ada peningkatan nilai perdagangan antara Jatim dan Hong Kong,” katanya.
Khofifah mengatakan, selama lima tahun terakhir realisasi investasi Jatim menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Hal ini dibuktikan dengan adanya capaian realisasi yang signifikan sepanjang 2022 mencapai Rp110,3 triliun. Realisasi investasi Jatim pada sepanjang tahun 2022 secara y-o-y meningkat sebesar 38,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Hal yang cukup menggembirakan adalah sepanjang tahun 2022 capaian realisasi Jawa Timur didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) yang lebih besar dibandingkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan peningkatan jumlah PMA sampai dengan 66,7% dibandingkan tahun 2021,” katanya.
Selain meningkatkan nilai investasi, misi dagang dan investasi di Jatim ini diharapkan dapat meningkatkan nilai perdagangan Hong Kong dan Jatim. Hal ini dikarenakan neraca perdagangan antara Provinsi Jatim dengan Hong Kong selama kurun waktu 2018 – 2022 menunjukkan trend fluktuatif bagi Jatim.
Pertumbuhan ekspor Jatim ke Hong Kong menguat pada tahun 2022 sebesar 74,63 persen, sedangkan dari sisi impor, signifikansi Hong Kong bagi Jatim dapat dilihat dari menguatnya posisi Hong Kong yang masuk ke dalam enam besar negara asal impor Jawa Timur pada tahun 2022.
“Untuk itu, kami mengundang para investor dan buyer dari Hong Kong untuk sesegera mungkin datang ke Jawa Timur untuk melihat langsung potensi kerjasama dan investasi yang bisa dilakukan di Jatim, sehingga ada penguatan komunikasi dan kolaborasi yang diikuti transaksi perdagangan dan investasi signifikan,” katanya.
Ditegaskan Khofifah, misi dagang dan investasi merupakan upaya fasilitasi Pemprov Jatim untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jatim dan negara mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi.
“Pemprov Jatim terus melakukan berbagai upaya perluasan jaringan pasar, baik dalam upaya peningkatan kerjasama dengan negara mitra maupun upaya peningkatan daya saing produk unggulan dalam negeri, sehingga dalam misi dagang ini kami harap akan ada kontrak dagang antara pelaku usaha Jatim dengan buyer Hong Kong,” katanya.
- 1
- 2