Gubernur Khofifah Bersyukur Realisasi Investasi Jatim Semester I/2023 Tembus Rp61,2 Trilliun: Penuhi 54,6% dari Target

Capaian ini sekaligus mampu mencatatkan Jatim sebagai realisasi investasi tertinggi ketiga di Indonesia.

Fabiola Febrinastri
Kamis, 03 Agustus 2023 | 15:25 WIB
Gubernur Khofifah Bersyukur Realisasi Investasi Jatim Semester I/2023 Tembus Rp61,2 Trilliun: Penuhi 54,6% dari Target
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersyukur, realisasi investasi di Jawa Timur secara konsisten terus bertumbuh. Berdasarkan rilis dari Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, Jumat (21/7/2023), realisasi investasi PMA dan PMDN Jawa Timur di semester I 2023 mencapai Rp61,2 triliun.

Realisasi investasi Jatim semester I tahun 2023 secara y-on-y meningkat 14,2% dari semester I tahun 2022, yang mencapai Rp53,5 triliun, sedangkan dari semester II tahun 2022 tumbuh sebesar 7,6%.

Capaian ini sekaligus mampu mencatatkan Jatim sebagai realisasi investasi tertinggi ketiga di Indonesia.

"Alhamdulillah, realisasi investasi di Jawa Timur secara konsisten terus tumbuh. Bahkan, capaian ini juga sudah memenuhi 54,6% dari target Investasi Rp 112 Triliun sesuai pada RKPD Perubahan," ujarnya, Jatim, Kamis (3/8/2023).

Baca Juga:Dorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah, Gubernur Khofifah Resmikan Dermaga Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang Sumenep

Gubernur Khofifah menjelaskan, realisasi investasi Rp61,2 triliun ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp29,6 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan progresif sebesar 51,9% dibanding semester I 2022, yang sebesar Rp19,5 triliun. Sementara realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp31,5 triliun .

“Tren realisasi investasi PMA terus menguat sejak semester I 2021, hal ini perlu diantisipasi dengan pembangunan fasilitas / infrastruktur penanaman modal yang tangguh,” katanya.

Kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA ialah sektor Pertambangan yang mendominasi realisasi PMA sebesar Rp 11,6 triliun setara dengan 33,1% dari total realisasi PMA. Sedangkan sektor perumahan, KI, dan perkantoran mendominasi realisasi PMDN sebesar Rp5,9 triliun, atau setara 18,7% dari total realisasi PMDN.

Secara keseluruhan (PMA+PMDN) Pertambangan menjadi sektor yang memiliki kontribusi paling besar (Rp11,6 triliun), diikuti Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin & Peralatannya (Rp7,6 triliun), Perumahan, Kawasan, Industri & Perkantoran (Rp6,0 triliun), Industri Makanan (Rp5,9 triliun), serta Industri Kimia & Farmasi (Rp5,6 triliun).

Sedangkan untuk lokasi penyumbang terbesar meliputi Kab. Gresik (Rp22,9 triliun / 37,4%), Kota Surabaya (Rp12,0 triliun / 19,6%), Kab. Pasuruan (Rp6,2 triliun / 10,2%), Kab. Sidoarjo (Rp5,7 triliun / 9,3%) dan Kab. Tuban (Rp1,9 triliun / 3,1%).

Baca Juga:Kunjungi Kampung Coklat Blitar, Gubernur Khofifah Optimistis Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

“Gresik juga menjadi kontributor tertinggi realisasi investasi PMA. Sebab di sana ada PT. Freeport Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan, sedangkan realisasi investasi PMDN, kontributor tertingginya Surabaya,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini