SuaraJatim.id -
Tokoh budayawan nasional, Sudarko Prawiroyudo mengingatkan bangsa Indonesia memiliki tantangan yang tak mudah untuk melestarikan budaya. Banyaknya kebudayaan justru dapat membuka kemungkinan bagi negara lain untuk mengakuinya.
Dia pun mengingatkan para generasi muda untuk ikut serta dalam usaha menjaga keamanan budaya. Salah satunya dengan mempraktikkan cara berbahasa, menjadi pelaku seni budaya, hingga menikmati budaya Nusantara
“Modernisme merupakan keniscayaan yang tak bisa ditolak di tengah dinamika zaman. Namun jati diri bangsa Indonesia sebagai manusia berbudaya harus tetap ditanamkan di benak generasi muda. Artinya, ke manapun anak-anak muda ini pergi dan berkarya, mereka tetap menjaga warisan luhur nilai-nilai budaya Nusantara,” ujarnya dikutip Minggu (3/9/2023).
Generasi muda harus memiliki kebanggaan terhadap budaya bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat benteng kebudayaan berciri ke-Indonesia-an.
Baca Juga:Selain Telok Abang, Ini 4 Karya Sumsel Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Wayang kulit salah satu budaya yang mengangkat kearifan lokal. Pertunjukan wayang kulit biasanya banyak disuguhkan saat acara kemerdekaan RI. Sudarko menilai hal tersebut bagus untuk generasi muda.
Sudarko mengungkapkan, wayang kulit sebagai seni budaya yang diwariskan sejak era kerajaan dinilai menjadi salah satu referensi dalam pengembangan karakter anak bangsa.
“Dengan menjadikan budaya sebagai referensi pembangunan karakter, maka budaya tersebut akan selalu diingat dan dilestarikan dari waktu ke waktu,” kata dia.
Menurutnya, pagelaran wayang kulit selalu menyentuh lima wujud kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. "Lima wujud tersebut adalah ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan nasional,” ungkapnya.
Praktisi pendidikan yang juga pelaku seni budaya, E. Sumadiningrat mengingatkan pentingnya membangun kebanggaan atas budaya Indonesia.
Baca Juga:Jogja Japan Week 2023: Peringatan 65 Tahun Kerja Sama Indonesia-Jepang
Banyak yang bisa dilakukan untuk melestarikan budaya, salah satunya dengan mengembangkan konten-konten yang menarik.
“Sejalan dengan semangat pemajuan kebudayaan, pendidikan seputar nilai-nilai budaya Indonesia harus dimulai sejak dini. Harus diakui, menguatnya tren gaya hidup modern yang kebarat-baratan, menjadikan sebagian generasi muda Indonesia kurang mengenal budaya daerahnya sendiri,” katanya.
Melalui konten-konten yang menarik bisa digunakan untuk mengenalkan budaya kepada anak-anak muda.
Selain itu, Sumadiningrat juga mengingatkan akan pentingnya internalisasi pemahaman kebudayaan Indonesia.
“Penetapan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berelasi kuat dengan semangat nasionalisme. The founding fathers Indonesia tidak memilih agama maupun sekulerisme sebagai dasar negara. Namun merumuskan sendiri dasar negara bernama Pancasila yang digali dari budaya bangsa Indonesia. Pancasila inilah yang mengikat bangsa Indonesia. Kekayaan budaya dan tradisi suku-suku di tanah air diikat dalam satu semangat yang berbunyi Bhineka Tunggal Ika,” tandasnya.