SuaraJatim.id - Seorang perempuan bernama Erlin (47) ditemukan tewas bersimbah darah bersama pembantunya di rumahnya, Jalan Sulawesi, Kelurahan Karangtengah, Kota Blitar, Senin (1/1/2023).
Jenazah ditemukan dalam kondisi sudah membusuk. Diduga, kedua korban telah meninggal lebih dari tiga hari.
Mengutip dari Beritajatim.com--media partner Suara.com, berdasarkan saksi yang melihat, ada bekas luka di bagian depan wajah serta atas kepala pada jenazah pembantu.
Selain itu, juga ditemukan darah berceceran di lantai dan tembok yang diduga milik pembantu Erlin.
Baca Juga:Fakta Baru Pembunuhan Pria di Ponorogo, Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku
“Tadi awalnya ditemukan satu jenazah di teras rumah yang kuat dugaan itu sang pembantu, terus kemudian ditemukan lagi Erlin pemilik rumah di bagian dapur, jadi ada 2 jenazah yang ditemukan,” kata Mahmudi, saksi, Senin (1/1/23).
Melihat luka tersebut muncul dugaan Erlin dan pembantunya merupakan korban pembunuhan.
Lantas siapa sosok Erlin? Tetangga korban menyebut, sosoknya yang merupakan penyuka sesama jenis atau lesbian. “Yang terakhir itu dengan perempuan Chinese asal Surabaya,” kata Adi, Tetangga korban.
Menurut warga sekitar, kata Adi, Erlin dengan pasangannya sesama jenis tersebut terlihat di dalam rumah sebelum ditemukan tewas. “Ya sama pasangannya itu memang di rumah sini, tapi sudah 3 harian ini tidak terlihat di sini,” kata Adi.
Sebelumnya dia juga diketahui menjalin hubungan asmara dengan sejumlah wanita. Namun, diketahui telah putus. “Sebenarnya resah tapi memang itu keadaannya sebelum sama yang Surabaya ini ada dengan wanita lain, tapi sudah pisah,” katanya.
Baca Juga:Brukkk! Mobil Ambulans Milik Dinkes Blitar Seruduk Toko Emas di Srengat
Tetangga korban juga mengungkapkan bila Erlin memiliki bisnis penitipan anjing ilegal alias tidak berizin. Dia menggunakan rumahnya sebagai tempat penampungan. Ada sebanyak 40 ekor anjing di rumahnya tersebut.
Tidak ada sekat antara kamar tidur Erlin dengan ruang penitipan anjing-anjing tersebut. Sehari-hari Erlin dan pembantunya makan dan tidur dengan puluhan anjing.
Diketahui Erlin memperkerjakan dua orang pembantu untuk mengurus rumah sekaligus puluhan anjingnya. Adi menyebut, warga sekitar pernah memprotes mengenai keberadaan usaha penitipan anjing tersebut.
Anjing-anjing tersebut menganggu warga sekitar, termasuk suara dan kotorannya yang bau.