SuaraJatim.id - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto memiliki rekam jejak militer yang cukup mumpuni. Prabowo mengawali kariernya di TNI Angkatan Darat pada 1974 setelah lulus dari Akabri Magelang.
Sempat bertugas di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) dari 1976 hingga 1985, Prabowo pernah bertugas menjadi wakil komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328.
Prabowo kemudian dua tahun menjalani latihan di Special Forces Officer Course (SFOQ) di Fort Benning, pangkalan militer Amerika Serikat yang berlokasi di di luar daerah Columbus, Georgia.
Dikutip dari goarmy, prajurit yang menjalani latihan di SDOQ ditempa menjadi tentara baret hijau paling terampil di dunia. Para prajurit akan dibekali sejumlah ilmu militer, mulai dari pertahanan kontra terorisme, kemampuan intelijen hingga peperangan non konvensional.
Prabowo bahkan tercatat pernah menjadi komandan batalyon saat menjalani latihan di SFOQ. Untuk bisa menjalani latihan di SFOQ tentu bukan hal mudah.
Prajurit yang menjalani latihan di sana, benar-benar ditempa mental serta fisiknya. Dikutip dari berbagai sumber, di awal pelatihan, para prajurit akan jalani penilaian dan seleksi pasukan khusus alias SFAS.
Selama 24 hari, para prajurit akan ditempa di Camp Mackall. Apa saja latihan yang harus dijalani prajurit sehari-hari di Camp Mackall?
Pertama, mereka akan mendapat pelatihan navigasi darat di siang dan malam dengan membawa perlengkapan militer sangat berat, kondisi cuaca bervariasi dengan medan perbukitan.
Prajurit selama mengikuti pelatihan darat akan diminta untuk menyusuri jalur sejauh 19 kilometer dan itu bisa bertambah sesuai dengan perintah dari instruktur.
Baca Juga:Kuasai Materi Debat Ketiga, Prabowo Bakal Pakai Strategi Ofensif? Habib: Itu Bukan Ajang Unjuk Gigi
Instruktur juga akan meminta para prajurit berlari halang rintang, lalu memindahkan beban berat seperti tiang telepon dan truk jip tua lewat jalur berpasir.
- 1
- 2