SuaraJatim.id - Kandidat kepala daerah yang akan diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dikumpulkan di Hotel Vasa, Surabaya, Selasa (30/4/2023). Termasuk Khofifah Indar Parawansa pun hadir dalam pertemuan tersebut.
PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai politik yang hadir dalam rakorwil DPW PAN Jatim. Rombongan partai berlogo kepala banteng ini dipimpin oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah.
“Kalau Ibu Khofifah, dari dulu sudah menjadi bagian dari kita (PAN). Beliau sudah saya kenal lama. PAN tahu betul sepak terjang Khofifah. Beliau bekerja sungguh-sungguh. Dengan tulus untuk memajukan Jawa Timur,” kata Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini berjanji akan berjuang habis-habisan untuk kembali menjadikan Khofifah sebagai Gubernur Jatim periode 2024-2029. Sebab, ia melihat keberhasilan yang ditorehkan ketua umum Muslimat NU itu di periode pertamanya memimpin Jatim.
Baca Juga:Santer Diisukan Jadi Cawagub Jatim, Thoriqul Haq Angkat Bicara Mengenai Nasibnya di Pilkada 2024
Disinggung masalah pasangan Khofifah yang terus mencuat nama Emil Elestianto Dardak, Zulhas enggan terburu-buru bicara. Menurutnya sekarang baru proses. “Kalau sekarang kan istilahnya baru pendaftaran. Prosesnya nanti masih lama,” ungkap menteri perdagangan RI itu.
Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Rizki Sadig mengatakan, hasil pileg kemarin memiliki implikasi terhadap komunikasi politik yang berkelanjutan.
“Bagi PAN, karena kita belum berkomunikasi dengan partai pendukung yang lain, seperti Demokrat, Golkar dan Gerindra. Belum ada duduk bareng untuk membahas pendamping yang cocok buat Khofifah,” katanya.
“Sebelum memimpin kan kita harus membangun komunikasi politik dulu. Apalagi, kalau ketambahan PDI Perjuangan. Kita akan lebih kuat. Tapi bagi PAN, kami akan mempertimbangkan memberikan rekomendasi kepada kenyamanan gubernur bekerjasama dengan siapa,” tambahnya.
Memang PDI Perjuangan sudah membangun komunikasi secara tertutup dengan Khofifah. Hal itu sempat disinggung oleh Sadig dalam sambutannya. Pun Said mengamini omongan tersebut. Ia mengaku jika saat ini sedang melakukan pendekatan dengan Khofifah.
Baca Juga:Calon Wagub Pendamping Khofifah Memanas: Bersama Pak Emil Saya Nyaman dan Produktif
“Paling tidak saya sama Mbak Khofifah sudah duduk bareng di depan kader-kader PAN dalam rangka rakorwil pemenangan pilkada PAN. Kan indah kalau sudah duduk bersama seperti ini. Saya bangga bisa hadir di tempat seperti ini,” kata Said.
Said mengakui memang pernah bertemu dengan Khofifah di kantor PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Saat itu pembahasan mereka tentang kondisi geopolitik. Lainnya mengenai ajakan bergabung dengan PDI Perjuangan.
“Saya memang merayu Mbak Khofifah untuk bisa bergandeng dengan kita di PDIP. Itu saja,” ungkapnya.
Disinggung masalah kesepakatan untuk Khofifah bergandeng dengan Emil, secara tegas Said mengatakan ia tidak berharap kesepakatan itu ada.
“Jangan harap ada kesepakatan (Khofifah-Emil). Baru saja bincang-bincang. Terpenting adalah, kami tahu persis apa yang diharapkan Khofifah lima tahun ke depan untuk membangun Jatim,” tambahnya.
Sementara itu, Khofifah menegaskan, berpasangan dengan siapa merupakan haknya partai politik untuk mengumumkan siapa, kapan, dan di mana. Khofifah mengakui bahwa komunikasi politik dengan PDI Perjuangan sudah terbangun. “Saya bersyukur. Semoga bisa jadi penguat untuk pembangunan Jawa Timur lebih baik lagi,” kata Khofifah.
Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia