SuaraJatim.id - Peta politik di Pilkada Sidoarjo terus memanas. Sampai saat ini belum ada calon yang mendapat dukungan kuat dari partai parlemen.
Nama-nama yang beredar masih memiliki peluang yang sama, termasuk Fandi Utomo. Mantan anggota DPR RI itu santer dikaitkan dengan Pilbup Sidoarjo.
Dukungan kepada Fandi untuk maju di Pilkada Sidoarjo terus berdatangan, salah satunya Relawan Brigade 02 Prabowo Gibran.
Nidhom Aji Raya, Koordinator Brigade 02 Prabowo Gibran Kabupaten Sidoarjo mengungkapkan, Kabupaten Sidoarjo mempunyai potensi Sumber Daya Alam, Mineral, Gas, Perikanan, Pertanian, maupun industrial.
Baca Juga:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum, Ketua Golkar Surabaya Yakin Tak Berdampak di Pilwali
Banyak perusahaan yang berada di Sidoarjo. Sedikitnya 2 ribu industri baik dalam maupun luar negeri di tetangga Surabaya itu.
Namun sayang, angka pengangguran di Sidoarjo terbilang cukup tinggi. Hal itu berdasarkan data BPS Tahun 2022.
"Aneh, jika sebagai kota penyangga Ibukota Provinsi angka pengangguran cukup tinggi. Kita prihatin adanya kekosongan kepemimpinan yang terjadi akibat penangkapan KPK lalu, para pejabat ketakutan menjalankan roda pemerintahan," ujar Nidhom Aji Raya, Senin (12/8/2024).
Nidhom menilai sangat tepat untuk melanjutkan pemerintahan yang bisa melayani masyarakat secara langsung. Terlebih, Fandi Utomo lulusan insinyur teknik dan memiiki pengalaman kerja yang banyak.
Dia kemudian menyinggung Mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang juga lulusan teknik dari ITS. Risma dinilai menjadi salah satu yang berhasil memimpin Kota Pahlawan.
Baca Juga:Airlangga Disebut Berjiwa Besar Usai Mundur dari Ketum Golkar, Bagaimana Nasib Rekom Pilkada?
"Lulusan Teknik, dan pendatang baru (Fandi Utomo) atau new comer yang berasal dari Rakyat Untuk Rakyat sehingga bebas dari Latar Belakang Kasus Korupsi sehingga bisa mengemban amanah kepemimpinan dan pemerintahan bersih dari korupsi (Clean Government)," katanya.
Brigade 02 Prabowo Gibran menyakini, masyarakat di Sidoarjo membutuhkan Bupati yang bisa menjawab kebutuhan di bawah.
"Ojo sampe (jangan sampai) Calon Bupati tidak tahu soal kebutuhan dari rakyat di masing-masing daerah. Contoh, ada program terop dan semua RT diberi terop semua. Lah tidak semua wilayah butuh terop. Nah tugas kitalah disini menjawab aspirasi masyarakat yang selama ini tak tuntas," tandasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa