Teka-teki Penemuan Tulang Manusia di Pompa Air Wonorejo Surabaya Mulai Terjawab

Teka-teki penemuan tulang manusia di Pompa Air Wonorejo, Rungkut, Surabaya mulai terjawab.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 01 Oktober 2024 | 10:00 WIB
Teka-teki Penemuan Tulang Manusia di Pompa Air Wonorejo Surabaya Mulai Terjawab
Ilustrasi oknum polisi. [ANTARA/Darwin Fatir]

SuaraJatim.id - Teka-teki penemuan tulang manusia di Pompa Air Wonorejo, Rungkut, Surabaya mulai terjawab. Hasil pemeriksaan forensik diketahui jika kerangka manusia tersebut diperkirakan sudah 20 tahun.

Sebelumnya ditemukan 21 tulang manusia di sungai yang berada di rumah pompa Wonorejo I, Kelurahan Kedung Baruk, Rungkut Surabaya.

Ahli Forensik dr. Marifatul Ula mengatakan, pemeriksaan telah dilakukan terhadap 21 tulang manusia yang ditemukan tersebut.

"Diperkirakan sudah lama, karena ditemukan di bantaran sungai, jadi kondisi aliras sungai yang terus menerus itu bisa mengkikis tulang erosi gitu sehingga bisa jadi lebih di atas 20 tahun," ujarnya dikutip dari TIMES Indonesia--partner Suara.com, Senin (30/9/2024).

Baca Juga:Rumah Mewah di Surabaya Jadi Sasaran Maling, Perhiasan Lenyap

Tulang tersebut memang sudah rusak. Kondisinya rapuh, sehingga tidak utuh lagi. Bagian yang ditemukan tulang paha, hanya tersisa batang tulang. Sedangkan bagian kepala tidak ada.

"Jadi, kalau misalnya tulang paha hanya tersisa batang tulang paha saja. Untuk Bagiaan kepala dan tulang paham sudah tidak ada," katanya.

Marifatul Ula mengatakan, bagian tengkorak yang ditemukan tidak utuh, hanya sisi belakang dan dahi. Sedikitnya temuan itu membuat identifikasi susah dilakukan.

"Agak susah, karena kondisinya hanya puing. Hanya serpihan dari tulang tersebut, jadi kita untuk menentukan meninggalnya kapan, agak susah karena kondisinya yang rapuh," katanya.

Berdasarkan pemeriksaan sementara diketahui kemungkinan besar kerangka manusia tersebut berjenis kelamin perempuan.

Baca Juga:Sosok Musyafak Rouf, Resmi Dilantik Ketua DPRD Jatim Periode 2024-2029

"Tapi kita tidak begitu yakin, karena untuk menilai jenis kelamin itu tidak boleh satu fitur tulang saja. Karena kondisinya cuman sebongka potongan tulang. Sehingga kami cuman bisa bilang kemungkinan besar bisa jadi bukan perempuan, bisa jadi jenis kelamin lainnya. Tapi kita masih tidak bisa karena kondisi terlalu rusak," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini