SuaraJatim.id - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono mengapresiasi Tim Pelayanan Kesehatan (Yankes) Bergerak yang terus mengabdikan dirinya ke daerah terpencil Jawa Timur (Jatim) tepat pada momen Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60.
Terbaru, Tim Yankes Bergerak menjangkau 1.067 masyarakat pelosok di Pulau Kangean Kabupaten Sumenep. Mereka memberikan pelayanan selama 16-19 November 2024 di RSUD Abuya Kangean, Puskesmas Arjasa dan Puskesmas Kangayan.
“Kami sangat mengapresiasi layanan kesehatan bergerak sebagai wujud nyata komitmen pemerintah memberikan pelayanan kesehatan berkualitas, utamanya bagi masyarakat di daerah terpencil,” ujar Adhy di Surabaya, Kamis (21/11/2024).
Program Yankes Bergerak melibatkan 51 orang, meliputi dokter umum, dokter spesialis, perawat, tenaga farmasi dan tenaga pendukung lainnya. Mereka berasal kolaborasi dari unsur instansi kesehatan dan non kesehatan di bawah naungan Pemprov Jatim dan Pemkab Sumenep.
Instasi tersebut di antaranya, Dinkes Jatim, RSUD Dr. Saiful Anwar, RSUD M. Noer Pamekasan, RSUD Dungus, RS Mata Masyarakat Jawa Timur, RSUD Moh. Anwar Sumenep, Dinas Kominfo Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Sumenep, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya, ITSK RS dr. Soepraoen Malang, STIKES Adi Husada Surabaya, dan Griya Sehat Madasakti Sumenep.
Selain itu juga Dinas Perhubungan Jawa Timur yang mengirimkan kapal Gandha Nusantara 1 untuk mendukung layanan kesehatan bergerak.
Selama empat hari di sana, Tim Yankes Bergerak melayani sebanyak 469 pasien layanan spesialistik, dengan rincian 219 pasien layanan kesehatan mata, 117 pasien layanan kesehatan paru, 88 pasien layanan kesehatan THT dan 45 pasien layanan Kesehatan gigi dan mulut.
Lebih lanjut, kata Adhy, Tim Yankes Bergerak memberikan terapi kesehatan tradisional dengan modalitas akupuntur dan akupresur kepada 102 pasien. Kemudian membina 496 orang sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
UKM yang dilakukan itu meliputi penyuluhan terkait gizi, pencegahan dan pengendalian TBC, pembinaan program Puskesmas, self assessment dokumen perizinan RS, monev pasca akreditasi RS termasuk OJT (On The Job Trainning) program kesehatan mata, kesehatan tradisional, laboratorium kesehatan masyarakat dan kefarmasian.
Baca Juga:Madrasah Perlu Dapat Perhatian, Risma: Hampir 50 Persen Anak Dititipkan di Sana
“Pelayanan kesehatan bergerak ini merupakan upaya untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah terpencil. Ini menjadi ikon Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” kata Adhy.
Pj. Gubernur Adhy berharap program Yankes Bergerak meningkatkan kualitas SDM bidang kesehatan agar mampu memperkuat sistem rujukan kesehatan kepada masyarakat sehingga ke depan menjamin akes layanan kesehatan yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Hadirnya, Tim Yankes Bergerak membawa harapan hidup utamanya di bidang kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Pulau Kangean,” katanya.
Sementara itu, Camat Arjasa, Aynizar Sukma mengatakan, masyarakat kepulauan Kangean sangat senang dengan program Yankes Bergerak ini. Pihaknya menyampaikan terima kasih karena program kesehatan ini menjangkau para warganya.
“Atas nama masyarakat Kecamatan Arjasa, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Yankes Bergerak Jawa Timur. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat oleh masyarakat kami,” ungkapnya.
Dari sekian pelayanan mengobati berbagai macam penyakit pasien, tim Yankes Bergerak memberi atensi penyakit dalam, yakni Tuberculosis (TBC). Sosialisasi pencegahan dan pengendalian TBC masif dilakukan. Utamanya di Desa Kalianyar dan Desa Pandeman, Kecamatan Arjasa.
Aksi nyata tersebut, mendapat apresiasi dan ungkapan terima kasih dari Kepala Desa Kalianyar, Mohammad Hasan. Sebab, Hasan menilai sebagian masyarakat menganggap penyakit TBC merupakan penyakit biasa.
“Alhamdulillah dengan penjelasan tadi, kami lebih memahami bahwa TBC bisa berakibat fatal jika tidak diobati,” ujarnya.
Hasan menyebutkan, sebanyak 18 orang divonis penyakit TBC. Semua penderita telah dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Ia juga berkoordinasi dengan Puskesmas Arjasa untuk melakukan pelacakan masyarakat yang terpapar penyakit TBC. Baginya, kolaborasi dengan puskesmas dan masyarakat dapat menekan kasus TBC.
“Jika diperlukan, saya siap mengalokasikan dana desa untuk mendukung upaya ini,” imbuh Hasan.
Di sisi lain, tim Yankes Bergerak juga berhasil melepaskan SL (35) warga Desa Duko, Kecamatan Arjasa yang selama 1,5 tahun dipasung. Melalui pendekatan persuasif dan penuh kehati-hatian, tim medis berhasil membebaskan SL dari rantai yang mengikat tubuhnya.
Setelah itu, tim Yankes membuka jalan bagi pemulihan mentalnya. Caranya, memberikan edukasi kepada keluarga agar dapat mendampingi proses penyembuhan dengan sabar dan konsisten.
Tim Yankes memastikan pihak keluarga untuk menghubungi layanan kesehatan kapan saja jika membutuhkan bantuan tambahan. Serta, meminta Puskesmas Arjasa melakukan pengawasan bersama keluarga SL.
Pelepasan ini menjadi langkah awal untuk membawa secercah harapan sekaligus memberikan kesempatan hidup yang lebih layak dan adil bagi SL dan keluarganya.
Sekadar diketahui, Program Yankes Bergerak Dinas Kesehatan Jatim dimulai tahun 2019 menyasar 12.694 masyarakat kepulauan terpencil yang telah menerima layanan kesehatan.