Pj Gubernur Adhy Karyono Apresiasi Kwarda Pramuka Jatim dalam Tekan Kemiskinan

Selama lima tahun terakhir ini kemiskinan di Jatim turun hingga mencapai 9,7%.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Sabtu, 07 Desember 2024 | 18:36 WIB
Pj Gubernur Adhy Karyono Apresiasi Kwarda Pramuka Jatim dalam Tekan Kemiskinan
Dok: Pemprov Jatim

SuaraJatim.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jatim, Adhy Karyono, resmi membuka kegiatan Pengembangan Kepramukaan dengan tema Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Peduli Kemanusiaan di Graha Sawunggaling Unesa Surabaya, Sabtu (7/12/2024). Dalam sambutannya, Adhy menyoroti peran strategis Gerakan Pramuka Kwarda Jatim dalam mendukung program pemerintah menekan angka kemiskinan, salah satunya melalui program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Adhy mengungkapkan, kegiatan renovasi ini menjadi bagian dari rangkaian program peningkatan wawasan kebangsaan dan peduli kemanusiaan di tiga Kwarcab, yaitu Kota Malang, Lamongan, dan Jember. Sebanyak enam RTLH telah berhasil dipugar oleh para pramuka penegak di Jawa Timur.

"Program pemugaran RTLH ini selaras dengan program pemerintah. Karena untuk menurunkan angka kemiskinan, salah satu indikatornya adalah mempunyai rumah yang layak," kata Adhy.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif produktif Gerakan Pramuka Jatim yang mendukung kebijakan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.

Baca Juga:Pimpin Apel Kehormatan di Hari Pahlawan, Pj. Gubernur Adhy Ajak Kontribusi untuk Bangsa Melalui Prestasi dan Inovasi

Menindaklanjuti program ini, Pemprov Jatim berencana meningkatkan cakupan bantuan renovasi rumah menjadi 100 unit pada tahun 2025.

"Kami coba rencanakan untuk tambahkan anggarannya. Kalau tadi Rp50 juta untuk rehabilitasi 6 rumah, maka mulai Januari 2025, kita bantu untuk renovasi 100 unit rumah," katanya.

Adhy meminta Kwarda Pramuka Jatim untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Bappeda guna memetakan sasaran penerima bantuan secara tepat.

"Bantuan rehabilitasi rumah harus tepat sasaran, prioritasnya harus dari orang miskin. Maka datanya harus tepat, sehinga harus berkoordinasi dengan Bappeda maupun dengan Dinas Sosial karena mereka yang punya datanya," katanya.

Dok: Pemprov Jatim
Dok: Pemprov Jatim

Ia juga menekankan bahwa program bantuan ini mencerminkan tingginya semangat kesetiakawanan sosial masyarakat Jawa Timur. Dengan kerja sama yang baik, Adhy optimistis angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur dapat menurun hingga mendekati nol persen.

Baca Juga:Jatim Juara Umum Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2024, Pj. Gubernur Adhy: Prestasi Membanggakan di Hari Pahlawan

"Selama lima tahun terakhir ini kemiskinan kita turun hingga mencapai 9,7% dan kemiskinan ekstrem yang tahun 2020 lalu 4,4%, sekarang sudah 0,66%. Itu di bawah nasional," katanya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini