SuaraJatim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) meraih penghargaan peserta Partisipasi Pendaftar Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Tahun 2024 terbanyak Tingkat Nasional.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Wibowo Mukti yang diterima oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jatim Adhy Karyono yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai.
Tahun ini merupakan kali ketiga Pemprov Jatim menerima penghargaan yang sama. Setiap tahun peserta PembaTIK dari Jawa Timur selalu menjadi yang tertinggi. Khusus tahun 2024 ini, sebanyak 101.298 peserta telah mendaftar PembaTIK selama periode Juli - November 2024. Jumlah tersebut diketahui naik signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tercatat, pada tahun 2023, peserta PembaTIK di Jatim di angka 16.273.

Atas capaian tersebut, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan bahwa hal tersebut menjadi bukti komitmen Pemprov Jatim terus berupaya untuk mengimplementasikan digitalisasi di semua sektor. Salah satunya pendidikan. "Alhamdulillah Pemprov Jatim kembali meraih penghargaan di tingkat nasional, kami kembali meraih penghargaan peserta PembaTIK, ini tahun ketiga kami memperoleh penghargaan yang sama," ujarnya saat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (5/12/2024).
Baca Juga:IPM Jatim 2024 Capai 75,35 Persen, Tumbuh 0,938 Persen Poin dan Lebihi Nasional
Penghargaan ini, kata Adhy, juga menjadi bukti bahwa seluruh guru di Jatim memiliki semangat tinggi untuk meningkatkan kualitas diri dalam mengajar. Ia menyebut, kesadaran untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas diri bagi guru adalah hal yang harus terus diupgrade.
"Bahwa para guru di Jawa Timur memiliki semangat untuk meningkatkan kualitas mengajar, ini menjadi kebutuhan bagi guru karena mereka yang akan mentransfer ilmu kepada siswa, anak-anak kita," katanya.
Selain itu, Pj. Gubernur Adhy mengingatkan kalau saat ini masyarakat dihadapkan era teknologi 5.0. Menurutnya, teknologi yang bermain adalah berbasis Artificial Intelligence (AI) dan robotik, kemudian bersiap masuk metaverse. Tak hanya itu, Adhy menambahkan, wacana Presiden dalam memasukkan materi pembelajaran coding juga harus direspons positif oleh para guru. Oleh sebab itu, literasi digital pun menjadi hal yang kini mendapatkan atensi khusus di sektor pendidikan.
"Untuk mengenalkan digitalisasi kepada anak-anak kita, maka para guru harus terlebih dahulu paham digitalisasi, maka semangat belajar para guru untuk meningkatkan kompetensi digital harus terus mendapat dukungan kita bersama," terangnya.
Lebih lanjut, Adhy turut mengapresiasi kepada para guru yang memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitasnya. Bahwa melek digital menjadi hal yang tidak bisa mereka hindari saat ini.
"Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya bagi para guru yang terus memiliki semangat untuk upgrade diri," katanya.
- 1
- 2