Pilunya Petani Kediri, Sawah dan Kolam Ikannya Lenyap Diterjang Banjir Bandang

Nasib pilu dialami petani di Kecamatan Plosokaten, Kabupaten Kediri.

Baehaqi Almutoif
Minggu, 02 Februari 2025 | 11:27 WIB
Pilunya Petani Kediri, Sawah dan Kolam Ikannya Lenyap Diterjang Banjir Bandang
Ilustrasi banjir. Doa mencegah banjir. [pexels/aamir dukanwala]

SuaraJatim.id - Nasib pilu dialami petani di Kecamatan Plosokaten, Kabupaten Kediri. Banjir bandang yang menerjang, Rabu (29/1/2025), meluluhlantakkan sawah dan kolam ikan.

Semuanya lenyap disapu banjir bandang. Puluhan hektare lahan rusak.

Salah seorang petani nanas di Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Sukadi mengatakan, tanaman nanas miliknya rusak diterjang banjir. Semua tanaman tercabut dari tanah.

“Ada puluhan hektare yang terdampak. Perkiraan kalau kerugian bisa ratusan juta (rupiah),” kata Sukadi dilansir dari Metaranews.co--partner Suara.com, Sabtu (1/2/2025).

Baca Juga:Pria yang Bersama Antok Pelaku Mutilasi di Kediri Sempat Bertanya Isi Koper Merah

Tidak hanya nanas, banjir bandang juga merusak tanaman yang tumbuh di lahan miliknya. “Tidak hanya nanas, cabai dan sawah juga diterjang banjir,” katanya.

Sementara itu, banjir bandang juga menghanyutkan ikan yang ada di kolam budidaya milik warga Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten.

Muhammad Ahsar Farizen, warga Desa Pranggang pemilik salah satu kolam ikan mengaku rugi Rp50 juta.

Padalah ikan koi yang sedang dibudidaya sebentar lagi akan panen. Beberapa pelanggan di sejumlah daerah sudah memesan.

Sementara kolam budidaya ikan milik Faris saat ini kondisinya rusak akibat diterjang banjir. “Kalau kerugian kolam dan ikan mencapai 50 jutaan rupiah, (kerugian) kotor,” ungkap Fariz.

Baca Juga:135 Rumah Terdampak Banjir Bandang Madiun, 10 KK Terisolasi Akibat Jembatan Putus

Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno menyampaikan tengah mendata sarana prasarana yang rusak diterjang banjir bandang.

Beberapa fasilitas umum sudah dilakukan perbaikan. Banjir bandang beberapa waktu sempat merendam sembilan rumah warga. Kemudian jalan penghubung desa juga terputus.

“Ada sembilan rumah sempat terendam air dan juga jalan penghubung desa putus. Kalau lahan pertanian dan perikanan di asesmen dinas terkait,” kata Djoko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak