SuaraJatim.id - Cerita dramatis dialami empat pekerja bangunan yang sedang melakukan perjalanan dari Wonogiri, Jawa Tengah menuju ke Tulungagung. Mobil pikap yang ditumpanginya tersesat ke Gunung Bhayangkaki di Kecamatan Sawoo, Ponorogo. Ketegangan sempat terjadi karena mobil masuk ke jalur sempit.
Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (15/3/2025) dini hari. Kisah tersebut bermula saat pengemudi pikap Yusuf Yahya Putra berniat mencari jalur pintas dengan mengikuti Google Maps.
Namun, jalur alternatif tak kunjung ditemukan. Mobil pikap yang mengakut pekerja bangunan itu justru masuk jalur sempit yang berujung di aliran sungai.
Kebingungan di tengah malam, Yusuf mencoba mencari bantuan dengan menghubungi Pemadam Kebakaran Satpol PP Ponorogo.
Baca Juga:Kasus Peluru Nyasar yang Lukai Nenek di Jember Masih Misteri, Polisi Uji Balistik
"Mereka pekerja bangunan yang kerja di Wonogiri dan berniat pulang ke Tulungagung. Mencoba jalur alternatif menggunakan Google Maps, malah kesasar di lereng Gunung Bhayangkaki,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Ponorogo, Bambang Supeno dilansir dari BeritaJatim--partner Suara.com, Senin (17/3/2025).
Bambang mengungkapkan, pengemudi pikap mencoba mencari jalur alternatif dengan masuk ke jalan kecil. Jadi tak lewat jalan raya yang semestinya.
Mobil belok ke kiri setelah dari Pasar Sawoo. Lalu terus menuju ke jalanan menurun. Tiba-tiba jalan semakin mengecil, sopir sempat bingung karena tak bisa putar balik karena jalur yang sempit.
“Sekitar pukul 01.45 WIB, mobil mereka terjebak. Di depan ada sungai, tidak bisa maju, dan jalan terlalu sempit untuk putar balik,” katanya.
Kepanikan sempat terjadi, mengingat waktu itu sudah lewat tengah malam dan jauh dari pemukiman.
Baca Juga:Lagi Main Bareng Cucunya, Nenek di Jember Mendadak Tumbang Terkena Peluru
Mereka kemudian berinisiatif untuk menghubungi petugas pemadam kebakaran melalui kontak yang ditemukan di internet. Bambang menyebut laporan masuk ke Damkar Ponorogo sekitar pukul 01.52 WIB.
“Butuh waktu hampir satu jam untuk menemukan mereka karena lokasinya cukup terpencil. Kami tiba sekitar pukul 02.45 WIB, lalu menarik mobil keluar dan mengarahkan mereka kembali ke jalan raya,” jelas Bambang.
Tim dari Damkar Satpol PP dibantu Koramil dan Polsek bergerak untuk mencari keberadaan mobil pikap tersebut.
Evakuasi sempat terkendala kondisi geografis yang sulit untuk keluar dari jalur tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi pengendara agar lebih berhati-hati dalam memilih rute, terutama di daerah pegunungan yang minim penerangan dan jarang dilalui kendaraan lain. Mengandalkan navigasi digital memang membantu, tetapi memastikan rute secara manual tetap penting untuk menghindari insiden serupa.
“Kami di Damkar tidak hanya menangani kebakaran, tapi juga misi penyelamatan dan bantuan kemanusiaan seperti ini,” tandasnya.
- 1
- 2