SuaraJatim.id - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menjadi salah satu narasumber pada forum Indonesia Investment, Economic and Regulatory Outlook di Tokyo, Selasa, 27 Mei 2025.
Forum investasi yang diselenggarakan Atsumi & Sakai ini turut dihadiri Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi, penasihat senior Badan Koordinasi Penanaman Moda (BKPM), Deputi Menteri Koordinator Perekonomian, dan narasumber dari dunia keuangan dan perbankan internasional seperti Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), SBI Holdings dan PayTM.
Dalam kesempatan itu, Emil menekankan pentingnya mengawal investasi Jepang di tengah gonjang ganjing perekonomian dunia.
“Suatu kehormatan bagi kami mendapat kesempatan untuk memaparkan potensi investasi di Jawa Timur pada forum Indonesia Investment, Economic and Regulatory Outlook 2025 di Tokyo, bersama dengan narasumber dari perwakilan kementerian lembaga terkait dan lembaga keuangan serta perbankan internasional,” kata Emil Dardak.
Baca Juga:DPRD Jatim Ingatkan 2 Tantangan Besar untuk Khofifah-Emil di Periode Kedua
Dikatakannya, di tengah dinamika dan tantangan ekonomi dunia, investasi dari Jepang menduduki peringkat keempat di Jawa Timur secara kumulatif berdasarkan data 2010 - 2025.
“Investasi berbagai negara dan dalam negeri di Jatim secara keseluruhan sepanjang 2019 - 2023 mengalami peningkatan tiga kali lipat dari Rp 51,2 triliun pada 2018 menjadi Rp 145,1 triliun pada 2023. Hingga menjadi kontributor penting pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” tegasnya.
Dalam forum tersebut, Emil menyebut merupakan kesempatan yang langka. Karena ia sempat bertemu dengan semua investor di Jepang.
Salah satunya Itochu yang berinvestasi di industri perikanan dan kopi, Mitsui yang berinvestasi di industri ritel makanan olahan, Riken NPR Corp yang berinvestasi di pabrik komponen otomotif, dan beberapa investor lain yang meminati bidang energi terbarukan, kimia dan mineral, serta sektor perdagangan.
“Investasi yang sedang berjalan terus kita kawal dan akan terus dikembangkan karena ini penting dalam menjaga penyediaan lapangan kerja di Jatim,” tandasnya.
Baca Juga:Pemprov Jatim akan Berkolaborasi dengan Komunitas AI
Dia melanjutkan, perjalanannya ke Jepang sebagai narasumber kegiatan ini dipastikannya tidak menggunakan APBD. Justru pihak penyelenggara memfasilitasi penerbangan serta akomodasi perjalanan tersebut.
“Segenap narasumber termasuk kami menjadi undangan panitia dan penerbangan serta akomodasi menjadi tanggung jawab pihak panitia acara/pengundang,” ujarnya.
Sebelum kembali ke tanah air, Wagub Emil akan melanjutkan agenda dua hari ke depan untuk bertemu Wagub Osaka selaku mitra Sister Province selama 41 tahun sejak 1984.
“Di sana kami akan memaparkan potensi investasi Jepang di Indonesia Business Forum pada Osaka World Expo karena Jatim menjadi provinsi yang terpilih oleh pemerintah pusat,” ujarnya.
“Kami akan turut mengunjungi Yamaha sebagai wujud apresiasi atas komitmen menjaga keberlangsungan usahanya di Jatim,” pungkasnya.
Investasi Jepang di Jawa Timur dalam beberapa tahun belakangan terus tumbuh cukup signifikan. Mengutip dari laman Kominfo Jatim, mencapai USD 4.874,1 juta. Sementara, neraca perdagangan Jawa Timur – Jepang tahun 2024 mengalami surplus bagi Jawa Timur sebesar USD 573,6 juta.
- 1
- 2