3. Menghapus Keburukan dan Mengangkat Derajat
Sholawat Jibril juga memiliki fungsi pembersihan jiwa. Dalam ajaran Islam, dosa bukan hanya bisa dihapus lewat taubat dan amal baik, tapi juga lewat shalawat kepada Nabi. Membaca shalawat ini akan menjadikan hidup seseorang lebih bersih, lebih ringan, dan lebih diberkahi.
Tidak jarang orang yang awalnya hidupnya terasa berat, penuh masalah, setelah membiasakan membaca shalawat tiba-tiba merasa lebih tenang, lebih sabar, dan diberi kemudahan dalam menghadapi masalah.
Inilah salah satu bentuk pengangkatan derajat yang tidak selalu terlihat dalam wujud materi, tapi terasa jelas dalam kedamaian batin.
Baca Juga:Biro Adpim Jatim Raih Penghargaan Nasional, Satu-satunya Instansi Pemda Pemenang IDEAS Awards 2025
4. Membuka Pintu Rezeki dari Segala Arah
Siapa yang tidak ingin rezekinya lancar dan datang dari berbagai arah? Shalawat Jibril ternyata juga bisa menjadi wasilah untuk mendatangkan rezeki.
Bagi sebagian orang, mungkin terdengar aneh bahwa shalawat bisa menarik uang atau kebutuhan hidup. Tapi dalam spiritualitas Islam, rezeki itu tidak hanya tentang kerja keras, melainkan juga keberkahan dari langit.
Dalam beberapa amalan khusus, shalawat Jibril dianjurkan dibaca hingga 5.000 kali setelah salat dhuha. Meski terasa banyak, namun bagi orang yang ingin sungguh-sungguh, jumlah itu bisa dicapai secara bertahap. Tujuannya bukan sekadar untuk materi, tapi untuk mendidik hati agar fokus pada Allah dan bukan semata-mata dunia.
Keajaiban rezeki yang datang setelah membiasakan shalawat Jibril sudah banyak dialami oleh para pengamalnya. Ada yang mendapat pekerjaan tak terduga, proyek datang dari arah yang tak disangka, bahkan utang yang tadinya buntu tiba-tiba terlunasi.
Baca Juga:13 Pulau di Trenggalek Tiba-Tiba Masuk Wilayah Tulungagung, DPRD Jatim Curiga Ada 'Sesuatu'
Mungkin kita sering kali merasa bahwa amalan yang hebat itu harus panjang, rumit, dan sulit. Tapi shalawat Jibril membuktikan sebaliknya. Dengan satu baris lafaz, seseorang bisa membuka jalan menuju rahmat, mimpi mulia, pengampunan, dan rezeki.
Yang dibutuhkan hanya niat, keikhlasan, dan kesabaran dalam istiqamah. Tidak perlu langsung 5.000 kali. Mulailah dari 10 kali, 33 kali, atau 100 kali sehari. Baca setelah salat, saat perjalanan, atau sebelum tidur. Jadikan sebagai rutinitas harian yang ringan namun bermakna.
Ingatlah bahwa setiap kali membaca shawalat ini, kita sedang menyambungkan diri kita dengan Nabi tercinta, yang akan memberi syafaat di hari akhir.
Kontributor : Dinar Oktarini