SuaraJatim.id - Warga sekitar sempat mendengar jeritan di rumah toko (ruko) di Jalan Surya, Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, saat dua tersangka, Azis Prakoso dan Aris Sugianto memutilasi Budi Hartanto, guru honerer sekaligus pengajar tari.
Sujilah (65), seorang warga mengatakan ruko yang menjadi lokasi pembunuhan sadis itu tak lain adalah warung kopi dan masakan khas Malaysia yang sehari-hari dikelola Aris.
“Jualannya nasi goreng, mie goreng, enggak tahu persisnya tapi khas masakan Malaysia,” ujar Sujilah seperti dikutip Beritajatim.com, Minggu (14/4/2019).
Sujilah bercerita, pada malam Budi Hartanto dibunuh dan dimutilasi, ada seseorang yang lari ketakutan keluar dari warung Aris. Saat itu, Sujilah sempat mengintip dari dalam rumahnya.
Baca Juga: Ayah dan Anak Ini Ditangkap Lantaran Jual Mayat yang Terinfeksi Penyakit
“Antara pukul 11 sampai 12 malam, saya mendengar suara orang berteriak tapi agak ditahan suaranya,” tutur Sujilah.
Saat itu, Sujilah tidak menyangka apabila terjadi pembunuhan di warung tersebut. Sujilah yang tinggal seorang diri itu mengaku langsung tidur dan menghilangkan kecurigaan yang ada di pikirannya. Ketika dia mendengar kabar dari warga dan berita media bahwa pagi hari itu ditemukan mayat tanpa kepala di Karanggondang, Udanawu, dia pun tidak menaruh curiga.
Dia sempat merasa heran bahwa Aris tidak nampak di warungnya pada siang hari Rabu itu dan warungnya pun tutup. Sujilah sempat menanyakan kepada Aris tentang suara orang lari ketakutan pada Selasa malam itu.
“Dia (Aris) bilang bahwa dia mimpi buruk. Katanya pundaknya ketimpa kayu yang sangat besar sampai dia bangun dan lari ketakutan,” ucap Sujilah meniru Aris.
Aris menyewa bangunan berukuran sekitar 5 x 7 meter itu untuk waktu satu tahun. Harga sewanya Rp 2 juta, tetapi baru dibayar setengahnya. Untuk tampak depan, warung itu terdiri dari dua bagian. Satu bagian adalah bangunan permanen, satu bagian lagi area kosong menyerupai garasi.
Baca Juga: Mercedes Dominan, Lewis Hamilton Juara F1 GP China 2019
Di bangunan permanen terdapat dua ruang yaitu ruang depan yang lebih luas yang disediakan bagi pembeli untuk duduk dan makan. Satu ruang lagi yang lebih sempit adalah kamar tidur.
“Dengar dari polisi yang datang ke sini kemarin, di kamar tidur itu pembunuhannya,” ujar Sujilah.
Sebelumnya, dua pelaku pembunuhan mutilasi Budi Hartanto, Aris Sugianto dan Azis Prakoso telah ditangkap polisi dari tempat berbeda. Aris alias AS dibekuk dalam pelarian ke Jakarta. Sedangkan Azis atau AJ ditangkap dari rumahnya di Ringinrejo, Blitar.
Dugaan sementara, polisi menyebut apabila kasus pembunuhan sadis tersebut bermotif adanya hubungan asmara sejenis.
Berita Terkait
-
Syok Anaknya Disebut Gay, Ini Pengakuan Ayah Pemutilasi Mayat dalam Koper
-
Kesaksian Warga di Lokasi Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Blitar
-
Mayat dalam Koper, Aris dan Ajis Gantian Mutilasi Guru Tari Budi Hartanto
-
Tersangka Kedua Pemutilasi Mayat dalam Koper Tiba di Polda Jatim
-
Tersangka Pemutilasi Mayat dalam Koper Diperiksa, Kakinya Diperban
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Kumpulan Nasib Buruk Elkan Baggott Tolak Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
-
TERBARU Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Juli 2025
-
Patrick Kluivert Gelar Pertemuan Rahasia dengan Legenda Belanda Jelang Ronde 4
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat