SuaraJatim.id - Kota Malang, Jawa Timur dihebohkan video viral aksi corat-coret fasilitas umum atau vandalisme sekelompok orang berpakaian serba hitam saat peringatan Hari Buruh Internasional di Kota Malang Jawa Timur pada Rabu (1/5/2019). Kuat dugaan kelompok itu Anarko Sindikalisme atau kelompok pergerakan buruh.
Video berdurasi 29 detik itu tampak seseorang memegang bendera dengan simbol huruf A dalam lingkaran. Simbol atau lambang itu biasa diartikan sebagai lambang Anarkis. Salah seorang lagi juga terekam menenteng bendera warna merah-hitam. Bendera identik dengan kelompok pergerakan buruh.
Aksi vandalisme itu dilakukan salah satu orang dengan cara menyemprotkan cat semprot ke pagar jembatan di Jalan Majapahit, tak jauh dari Balai Kota Malang. Coretan itu bertuliskan 'menolak upah murah'.
Kuat dugaan massa berpakaian serba hitam dan berpenutup wajah itu menyusup saat aksi peringatan Hari Buruh alias May Day di Bundaran Monumen Tugu Kota Malang.
Merespon itu, Wali Kota Malang Sutiaji sangat menyayangkan ulah oknum tak bertanggungjawab dengan aksi vandalisme. Apalagi yang jadi sasaran adalah bangunan atau infrastruktur bersejarah yang telah telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
"Saya menyesal, menyayangkan, peristiwa itu, karena tidak menegakkan Malang Heritage (cagar budaya)," kata Sutiaji ditemui awak media usai apel peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balai Kota Malang, Kamis (2/5/2019).
Terpisah, Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) Kota Malang, Agung Buana menyesalkan aksi vandalisme tersebut. Apalagi, vandalisme itu dilakukan terhadap struktur bangunan cagar budaya.
"TACB Kota Malang mengutuk keras perbuatan merusak struktur cagar budaya yang dilakukan oleh oknum pendemo hari ini. Struktur Jembatan Kahuripan termasuk 32 cagar budaya yang telah ditetapkan oleh Wali Kota Malang pada akhir 2018 lalu," kata Agung dalam keterangan tertulisnya.
Ia melanjutkan, aksi vandalisme itu bisa berimplikasi hukum karena dilakukan pada struktur cagar budaya. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang nomor 11 tahun 2010 dan Peraturan Daerah Kota Malang nomor 1 tahun 2018.
Baca Juga: Setelah Kepala Plontos, Sebagian Pelaku Vandal di Bandung Dibebaskan Polisi
Secara resmi pihaknya telah melayangkan surat kepada Wali Kota Malang Sutiaji dengan tembusan ke Polres Malang Kota untuk dilakukan langkah-langkah tegas.
"Ya otomatis harus segera ditindaklanjuti lewat wali kota selaku pimpinan tertinggi kami," kata Agung saat dikonfirmasi apakah ada proses hukum terkait aksi vandalisme tersebut.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
-
Setelah Kepala Plontos, Sebagian Pelaku Vandal di Bandung Dibebaskan Polisi
-
Kapolri: Anarko Sindikalisme Kelompok Internasional, Berlambang A
-
Kapolri: Gerakan Buruh Indonesia Disusupi Doktrin Anarko Sindikalisme
-
Kelompok Anarko Rusuh saat May Day, Kapolri Pastikan Tindak Tegas
-
May Day di Surabaya, Lima Aktivis Anarko Ditangkap Polda Jatim
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Magetan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat pada Bahan Pokok
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak