Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 12 Juni 2019 | 17:30 WIB
Kartu setor sampah dan Suroboyo Bus yang beroperasi di Surabaya. [Suara.com/Achmad Ali]

Eri menambahkan, jika botol plastik sebanyak 39 Ton ini, berhasil di lelang oleh Dirjen Kekayaan Negara (DJKN) ke PT Langgeng senilai Rp 150 juta.

"Sudah berhasil di lelang dengan nilai Rp 150 juta, ke PT Langgeng kalau enggak salah. Tapi lelangnya beda seperti lelang lainnya, awalnya saya buka nilai 86 Juta, dan pemegang dengan nilai tertinggi adalah PT tersebut," imbuhnya.

Selain itu, Eri menegaskan jika dana hasil pelelangan botol plastik ini akan masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Hasil dari lelang botol tersebut, akan disalurkan ke PAD langsung," ungkap Eri pada awak media.

Baca Juga: Petugas Suroboyo Bus Cantik Ini Bikin Warganet Jatuh Hati

Meski belum bisa menutup biaya operasional, Eri menegaskan Pemkot Surabaya tetap akan memberlakukan pembayaran menggunakan botol plastik.

"Masih tetap menggunakan botol sebagai alat pembayaran naik Bus itu, meski ada kabar jika ada yang naik dengan membayar uang, waktu diperiksa kami tidak menemukan," ungkapnya.

Bahkan, Pemkot Surabaya hingga saat ini, berencana menambah armada Suroboyo Bus.

"Insyaallah ada penambahan, kalau peningkatan penumpang semakin banyak," ujarnya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Baca Juga: Hanya di Surabaya, Naik Bus Canggih Bayarnya Pakai Botol Bekas

Load More