Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 27 Agustus 2019 | 22:53 WIB
Aris menangisi kepergian sang ibu Djaiti yang meninggal akibat penyakit komplikasi di Taman Pemakaman Umum Ngagel Kota Surabaya pada Selasa (27/8/2019). [Suara.com/Achmad Ali]

Hingga akhirnya syukur mengajak Aris untuk pulang meninggalkan pemakaman yang terletak di Jalan Ngagel, Surabaya.

Untuk diketahui, Djaiti (60) meninggal dunia usai menjalani perawatan di RS Soewandi, Surabaya. Djaiti dikabarkan meninggal sekira pukul 14.00 WIB karena sakit komplikasi.

Sebelumnya diberitakan, pemuda berusia 21 tahun berinisial AP, warga Kedondong, Kota Surabaya, Jawa timur, sempat viral lantaran memukul kepala ibunya.

Tak hanya itu, dalam video rekaman yang tak sampai semenit itu, sang ibu DJT (60) juga sempat diinjak AP menggunakan kaki kirinya.

Baca Juga: Tak Mempan Dirukiah Kiai, Kenakalan Andri Si Anak Durhaka Tambah Parah

Melihat video yang viral tersebut, AP dipanggil Polisi Polsek Tegalsari, Surabaya untuk dimintakan keterangan, Rabu (21/8/2019).

“Kami panggil dan minta keterangan akan dugaan kasus penganiayaan ibu kandung tersebut,” jelas Kapolsek Tegal Sari Komisaris Rendy, Kamis (22/8/2019).

Kompol Rendy menjelaskan, perlakuan bejat sang anak itu viral lantaran direkam oleh keluarganya.

Seusai direkam, pihak keluarga memberitahukan ke rekannya, hingga kemudian video tersebut viral di media sosial.

Meski diperlakukan tak baik, sang ibu masih memaafkan dan berharap prilaku anaknya berubah.

Baca Juga: Andri Si Anak Durhaka Tak Dipenjara karena Kasih Sayang Nenek Djiati

“Usai AP kami panggil, kemudian kami memanggil pihak keluarga. Selanjutnya pihak keluarga semuanya sepakat masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan,” lanjutnya.

Load More