Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Kamis, 12 September 2019 | 11:55 WIB
Anak-anak santri tidur di lantai asrama santri putra Pondok Pesantren Al Islah Assuyuthi, Dlopo, Karangrejo, Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Rabu (11/9/2019). (Suara.com/Agus H)

SuaraJatim.id - Kisah viral di media sosial tentang sebuah panti asuhan di Kediri, Jawa Timur yang penghuninya digambarkan hidup dalam kondisi memprihatinkan ternyata memberikan sejumlah informasi yang salah.

Apa yang disebutkan sebagai suasana panti asuhan dalam unggahan foto dan video sebenarnya adalah suasana sebuah pondok pesantren anak-anak yang merupakan bagian dari kompleks Pondok Pesantren Al Islah Assuyuthi.

Foto dan video yang menyebut kondisi memprihatinkan anak-anak panti asuhan yang tidur di lantai dan bertelanjang dada sebelumnya di media sosial Twitter.

Seperti diunggah akun Twitter @ricky_Hf.

Baca Juga: Bikin Prihatin, Begini Potret Serba Kekurangan Rumah Yatim Piatu di Kediri

"Lokasi di salah satu panti asuhan di Kediri Jawa Timur. 58 orag anak dan 9 di antaranya yatim piatu, sedang kondisi yang lainnya lebih memprihatinkan karena dibuang oleh ayah/ibunya sendiri. Untuk ingin berdonasi dan info lanjutnya bisa kontak ke no: 085891090449," tulis akun @ricky_Hf.

Dalam video yang diunggah itu juga tertulis kata-kata "pernahkah kamu tidur gini? langsung di lantai"

Penjelasan Pengurus Ponpes

Bangunan masjid yang cukup megah berdiri di kompleks asrama santri Ponpes Al Islah Assuyuthi, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. (Suara.com/Agus H)

Dari informasi yang diperoleh, pondok pesantren tersebut bisa dikatakan merupakan sebuah ponpes yang cukup ternama di wilayah Kabupaten Kediri, dengan jumlah santri putra dan putri mencapai sekitar 600 orang. Pengasuh Pondok diketahui bernama Abdul Syukur yang juga Ketua Syuriah MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan Ngasem.

"Pondok anak ini bagian dari Ponpes Al Islah," ujar Syaiful Huda, kepala asrama pondok anak khusus putra, Rabu (11/9/2019).

Baca Juga: Pengakuan Ibu kandung Pelaku Trafficking Threesome di Kediri

Suara.com mengunjungi asrama pondok khusus anak laki-laki dan asrama pondok khusus anak perempuan. Keduanya berada di lokasi berbeda di antara pemukiman warga RW II, Dukuh Dlopo, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem. Dua bangunannya dipisahkan oleh sebuah masjid di kompleks ponpes tersebut.

Di asrama khusus anak putra, di sebuah bangunan yang cukup besar dua lantai, terlihat puluhan anak tidur di lantai bawah dari asrama pondok anak tersebut. Sebagian anak-anak yang mayoritas usia sekolah dasar itu tidur tanpa alas, dan sebagian lainnya bahkan bertelanjang dada.

"Memang banyak yang lebih suka tidur tanpa alas. Ya anak-anak bagaimana ya, kan kadang begitu," ujar Syaiful.

Menurut Syaiful, jumlah santri anak di Pondok tersebut ada 60 anak mulai usia 5 tahun hingga tamat sekolah dasar. Mereka terdiri dari 40 anak laki-laki dan 20 anak perempuan.

Syaiful mengaku sudah tahu tentang viralnya unggahan foto dan video suasana pondok anak yang dia asuh di media sosial. Namun, kata dia, banyak informasi yang tidak tepat dari unggahan tersebut.
"Meskipun juga membawa 'berkah'," katanya.

Satu hal yang dia tegaskan adalah bahwa asrama anak-anak itu bukan panti asuhan tapi pondok pesantren anak.

Load More