Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 18 Oktober 2019 | 16:43 WIB
Hasil bidik layar video viral motivator tampar 10 siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jawa Timur. [Facebook]

SuaraJatim.id - M, salah satu siswa MK 2 Muhammadiyah Kota Malang yang ikut menjadi korban penamparan menceritakan peristiwa kekerasan yang dilakukan seorang motivator bernama Agus Setiawan. Aksi kekerasan itu mencuat setelah video penamparan dalam acara seminar viral di media sosial.

Agus diduga tersinggung karena ditertawakan para siswa SMK saat memimpin acara bertajuk Seminar Motivasi Berwirausaha pada Kamis (17/10/2019) kemarin.

Pemicu para siswa tertawan karena adanya penulisan yang salah yang seharusnya ditulis Goblok menjadi Goblog.

Diduga tak senang karena ditertawakan, Agus lalu emosi dan menampar sebanyak delapan orang siswa di acara seminar tersebut.

Baca Juga: Polisi Bekuk Lelaki yang Tega Aniaya Teman Sendiri hingga Tewas di Ciledug

Seperti dilansir Beritajatim.com, M yang ikut ditampar Agus mengalami pendarahan di bagian mulutnya. Setelah kasus viral, orang tua korban pun langsung melaporkan kasus penganiayaan itu ke kantor polisi.

"Sempat berdarah karena ditampar pas bagian mulut. Ini sama ibu laporan ke Polres Malang Kota," ujar M seusai melakukan pertemuan dengan pihak sekolah, Jumat, (18/10/2019).

Sementara salah satu korban penamparan berinisial A, mengakui bahwa Agus tersinggung saat siswa tertawa karena melihat tulisan yang tidak tepat. Saat itu, Agus meminta delapan siswa baris ke depan kemudian menampar satu persatu dan meneriakan kalimat goblok.

"Cuma gara-gara ketawa, kemudian disuruh berdiri dan ditampar. Tidak sakit, cuma malu," kata A.

Kepala Sekolah SMK 2 Muhammadiyah, Nur Cholis mengakui ada delapan siswa yang menjadi korban kekerasan oleh Agus. Sementara, Agus sendiri didatangkan oleh pihak sekolah untuk memberikan motivasi kepada para siswa. Namun, justru tercoreng oleh tindakan Agus yang menampar siswa secara bergantian.

Baca Juga: Ninoy: Yang Menyuruh Aniaya Saya dari Pengurus DKM Al Fatah

Nur Cholis mengatakan semua siswa yang jadi korban kekerasan semuanya laki-laki. Video sendiri direkam oleh salah satu siswa yang duduk di ruang kelas bagian belakang, kemudian diunggah di media sosial.

Load More