SuaraJatim.id - Kasus ZA (17), pelajar yang membunuh begal mnjadi sorotan publik. Ia nekat menghabisi nyawa pembegal yang hendak memperkosa teman wanitanya yang juga masih duduk di bangku SMA.
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Kepanjen digelar pada Jumat (17/1/2020), jaksa penuntut umum mendakwa ZA dengan Pasal 340 KUHP atas tuduhan pembunuhan berencana. Ia terancam hukuman seumur hidup.
Namun, hal itu dibantah oleh Kejaksaan Kabupaten Malang. Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang Sabrani Binzar menjelaskan, terdakwa ZA diproses menggunakan Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), sehingga dipastikan dakwaan seumur hidup tidak benar adanya.
Selain fakta mengenai masa hukuman ZA, berikut Suara.com merangkum fakta di balik kasus pelajar yang membunuh begal demi menyelamatkan teman wanitanya yang hendak diperkosa, Kamis (23/1/2020).
Baca Juga: Korban Meninggal Virus Corona Mencapai 17 Orang, China Tutup Bandara Wuhan
1. Punya Istri dan Anak
ZA tercatat telah menikah dengan seorang wanita dan telah memiliki seorang anak berumur setahun. Keduanya menikah saat ZA masih duduk di bangku kelas 2 SMA.
Kuasa hukum ZA Bhakti Riza Hidayat mengaku tak mengetahui secara detal perihal pernikahan kliennya. Ia mendapatkan informasi bila ZA dijodohkan.
Sementara itu, ZA sendiri telah mengakui perihal statusnya. Ia menyebut istri dan anaknya saat ini tinggal bersama ibunya.
2. Alami Syok
Usai menjalani serangkaian pemeriksaan dan harus dihadapkan dengan persidangan yang cukup panjang, ZA mengalami syok. Dengan kondisi ZA tersebut ia membutuhkan pendampingan psikolog.
"Pendampingan psikolog belum ada, seharusnya dibutuhkan. Tentunya ZA sangat syok, karena memang tidak membayangkan proses akan sampai sejauh ini," kata kuasa hukum ZA Bhakti Riza Hidayat, usai sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (21/1/2020).
Baca Juga: Minta Harun Masiku Menyerah, Tim Hukum PDIP: Jangan Ngendap Terus
3. Situs PN Kepanjen Diretas
Kasus yang membelit ZA menjadi sorotan publik. Banyak pihak yang memberikan dukungan kepada ZA hingga berujung pada peretasan laman resmi PN Kepanjen pada Minggu (19/1/2020).
Berita Terkait
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
-
Liburan Anti Bosan di Malang Skyland: Panduan Lengkap Harga Tiket dan Aktivitas
-
BRI Tebar Kebaikan di Bulan Suci, Ribuan Sembako Disalurkan & Pemudik Dimudahkan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran
-
Mensos Gus Ipul Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar
-
Dari Desa untuk Warga, THR dan Jaminan Sosial Wujud Kepedulian Desa Wunut