Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 05 Februari 2020 | 10:14 WIB
SDN Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur kebanjiran. (Foto: Beritajatim.com)

SuaraJatim.id - Puluhan siswa kelas VI di SDN Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terpaksa belajar di aula yakni Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Masjid Al Hikmah. Ini dilakukan karena para siswa jelang menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Zainul Arifin mengatakan, banjir yang terjadi di Desa Tempuran, berdampak langsung ke proses belajar mengajar.
“Karena kondisi sekolah terendam banjir total sehingga para siswa tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar,” ujarnya sebagaimana dilansir Beritajatim.com, Selasa (4/2/2020).

Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan mengambil keputusan untuk meminta para siswa kelas I hingga V belajar di rumah alias diliburkan sementara. Lalu siswa kelas VI yang sebentar lagi menghadapi UASBN tetap masuk, namun proses belajar mengajar dilakukan di TPQ.

“Kami mengambil keputusan kelas I sampai V disuruh belajar di rumah, namun untuk kelas VI tetap masuk untuk mengejar mata pelajaran. Karena sebentar lagi, mereka ujian. Pihak sekolah kerja sama dengan desa dan takmir masjid dan diputuskan mereka belajar di TPQ,” katanya.

Baca Juga: Skandal Korupsi Bupati, Wali Kota Mojokerto Diperiksa KPK

Dampak lain adalah, banjir yang merendam SDN Tempuran di khawatirkan menganggu psikologi para siswa terlebih kelas VI yang sebentar lagi menghadapi ujian. Di lain sisi, Dinas Pendidikan juga berusaha melakukan kordinasi dengan instansi terkait.

“Termasuk BBWS dalam penanggulangan banjir di Desa Tempuran. Kita berharap semoga banjir cepat surut sehingga aktifitas sosial pendidikan bisa kembali normal. Kalau dipaksakan masuk, ya sangat membahayakan,” imbuhnya.

Load More