SuaraJatim.id - DPRD Kota Malang menyoroti tindakan kekerasan yang kerap terjadi di lingkungan pendidikan. Terakhir adalah kasus MS (13) siswa SMPN 16 Kota Malang yang menjadi korban perundungan oleh tujuh rekan sekolahnya.
Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Ahmad Wanedi mengatakan bahwa pernyataan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Zubaidah yang menganggap perundungan sebagai tindakan gurauan juga disayangkan. Bahkan, fakta di lapangan dengan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan sangat berbeda.
“Kami berkomunikasi dan memanggil Kepala Dindik terkait perundungan siswa SMP 16. Karena ada beberapa temuan di lapangan dengan fakta di lapangan yang tidak sesuai, maka ini yang akan kami gali karena komisi D berpandangan bahwa hal serupa tidak boleh terjadi di kemudian hari,” kata Wanedi, dilansir Beritajatim.com, Kamis (6/2/2020).
Menurut Wanedi, DPRD Kota Malang ingin mendapat keterangan secara utuh dan benar atas kronologis yang dialami MS. Sebab, keterangan awal dari Dindik Kota Malang adalah bercanda antar teman sekolah.
Baca Juga: Buntut Kasus Bullying, Kepala SMP 16 Malang Hingga Guru Bakal Disanksi
Sementara hasil pemeriksaan polisi menyatakan, tujuh rekan MS melakukan perundungan hingga menyebabkan jari tengah tangan sebelah kanan harus diamputasi.
“Contohnya kejadian itu dianggap sederhana sekali bahwa itu hanya anak guyon. Bahwa seolah-olah guyon itu kebablasan lalu beberapa waktu yang lalu kami dengar ada unsur kesengajaan. Lalu waktu komisi D bersama Wali Kota berkunjung ke sekolah bahwa ini bukan hanya sekedar guyon, bukan hanya sekedar bully tapi anak ini ada faktor unsur kesengajaan,” papar Wanedi.
Politisi PDI Perjuangan itu meminta Kepala Dindik Kota Malang untuk tegas dan tidak main-main dengan kasus bullying di dunia pendidikan. Wanedi pun menyerahkan dugaan kekerasan ini kepada Polresta Malang Kota.
“Dunia Pendidikan di Kota Malang ini harus bebas dari kasus perundungan yang kebablasan. Tapi kami tidak ingin mendahului karena ini sudah menjadi ranahnya pihak yang berwajib kami serahkan prosesnya kesana,” tandasnya.
Baca Juga: Setelah Operasi Amputasi, Siswa SMP di Malang Korban Bully Alami Trauma
Berita Terkait
-
Buntut Kasus Bullying, Kepala SMP 16 Malang Hingga Guru Bakal Disanksi
-
Tengok Korban Bully yang Diamputasi, Sutiaji: Psikologisnya Jadi PR Kami
-
Kasus Bullying Siswa SMP 16 Malang, Wali Kota: Ini Kesalahan Sekolah
-
Polisi Selidiki Dugaan Pelajar SMP 16 Malang yang Jadi Korban Perundungan
-
Siswa SMP di Kota Malang Dibully Tujuh Temannya Hingga Nyaris Diamputasi
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak