SuaraJatim.id - Siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Resongo 4 Kecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo terpaksa belajar di parkiran sekolahnya. Kebijakan tersebut dilakukan lantaran kondisi sekolah tersebut memprihatinkan.
Kondisi atap kelas mengalami kerusakan dan nyaris ambruk. Selain itu, bagian plafon dan konstruksi rangka atap sudah berjatuhan.
Kondisi itu terjadi karena kontruksi atap sekolah sudah keropos akibat termakan usia. Sementara, lima ruang kelas mulai kelas I hingga kelas V dinilai sudah tak layak digunakan karena mengalami kondisi serupa. Sedangkan ruang kelas VI masih bisa dipakai, tapi konstruksi atapnya juga mulai mengkhawatirkan.
Akhirnya, proses belajar di sekolah setempat dibuat multigrade atau siswa kelas I digabung dengan siswa kelas II dan III dan siswa kelas IV digabung kelas V. Pun supaya tidak membahayakan siswa, pihak sekolah akhirnya memindahkan siswa kelas I, II dan III belajar di parkiran sekolah, sedangkan siswa kelas IV dan V belajar di musala.
Guru kelas 6 SDN, Yulisa, mengatakan kondisi tersebut sudah terjadi selama dua tahun terakhir. Saat ini, lanjutnya, pihak sekolah hanya bisa berharap agar pemerintah daerah segera memperbaiki atap gedung sekolah.
“Kami hanya ingin secepatnya atap sekolah segera diperbaiki. Kami khawatir nantinya ambruk dan menimbulkan korban. Apalagi saat ini hujan deras kerap mengguyur. Makanya kami menyiasatinya dengan belajar di tempat aman sementara,” katanya seperti diberitakan jatimnet.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (8/2/2020).
Sementara kepala sekolah SDN setempat, Sudiyanto, menyebutkan jika jumlah siswanya ada 44 orang. Menyikapi kondisi sekolah yang sudah tak layak, Sudiyanto mengaku telah melaporkannya ke Dispendik setempat.
Untuk sementara seluruh siswa tidak diperbolehkan melakukan aktifitas belajar mengajar di dalam ruang kelas. Sebagai gantinya, aktivitas belajar mengajar akan dipindahkan ke dalam tenda darurat dari BPBD Kabupaten Probolinggo.
“Kami sudah laporkan ke Dinas Pendidikan dan mulai Senin besok (10/2/2020), proses KBM siswa sudah diharuskan pindah ke tenda darurat. Termasuk perbaikan atap, informasinya segera dilakukan,” katanya.
Baca Juga: Sebanyak 34 Gedung Sekolah di Kabupaten Bogor Terdampak Banjir dan Longsor
Berita Terkait
-
Sambangi Siswa SD di Tenda Darurat, Kapolres Probolinggo Jadi Guru Dadakan
-
Polisi Uji Konstruksi Kerangka Atap SD yang Ambruk di Jember
-
Baru Selesai Direnovasi, Atap SD di Jember Ambruk
-
Bakal Tetapkan Tersangka Baru, Polda Jatim Geledah Kantor Disdik Pasuruan
-
Mengenaskan, Siswa MI Ini Belajar di Bangunan Berbilik Bambu Beralas Tanah
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Software Wajib Mahasiswa Teknik Informatika: Dari Coding Sampai Sidang, Ini Bekal Perangmu!
-
Gubernur Khofifah: Ekonomi Jatim Tumbuh 3,09 Persen Tertinggi se-Jawa, Wujud Upaya Konsisten
-
Akad Massal KPR Subsidi BRI, 1000 MBR Serentak Teken Kredit di 75 Kantor Cabang
-
Eri Cahyadi Pilih Jalur Humanis, Tanggapi Bendera One Piece di Surabaya: Bukan Melarang, Tapi....
-
RUU BUMD Dinilai Bisa Perbaiki Tata Kelola dan Bawa Kemandirian Ekonomi Daerah