Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 20 Maret 2020 | 17:50 WIB
Wali Kota Malang Sutiaji saat klarifikasi tentang kabar lock down di Balai Kota Malang, Senin (16/3/2020). [Suara.com/Aziz Ramadani]

SuaraJatim.id - Pemerintah Kota Malang memasang total 20 bilik disinfektan di tempat-tempat vital. Inovasi berkolaborasi dengan Fakultas Tehnik Universitas Brawijaya Malang ini diklaim mampuh membunuh bakteri, termasuk Covid-19.

Wali Kota Malang Sutiaji melalui Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto mengatakan secara total ada 50 bilik disinfektan disiapkan dan akan disebar di beberapa titik vital dan keramaian. Dicontohkannya, balaikota, perkantoran terpadu, puskesmas, RSUD Kota Malang, dan pasar - pasar tradisional.

Serta di fasilitas umum lainnya yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat.

"Setiap bilik akan dijaga operator," katanya, Jumat (20/3/2020).

Baca Juga: Potret Umat Muslim Indonesia Salat Jumat Ditengah Wabah Corona

Selain itu, lanjut dia, Pemkot Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bakal rutin menyemprot disinfektan ke area publik. Terutama titik-titik yang telah dipetakan dan dinilai memilik resistansi penyebaran Covid-19.

"Ruang-ruang itulah yang akan terus kita sasar untuk dilakukan penyemprotan desinfektan," tandasnya.

Zona merah

Dua kota besar di Jawa Timur menjadi zona merah penyebaran virus corona. Dua kawasan itu adalah Kota Surabaya dan Malang Raya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan kedua kawasan itu menjadi daerah terjangkit virus corona.

Baca Juga: Pemerintah Sudah Terima 2.000 Kit Alat Rapid Test Virus Corona

“Surabaya memiliki tujuh orang positif dan Malang Raya memiliki dua orang positif. Dan di Jatim terdapat peningkatan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang dalam pemantauan (ODP), menjadi masing-masing 36 orang dan 91 orang yang tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota se-Jatim,” kata Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (20/3/2020).

Load More