SuaraJatim.id - Kabupaten Jember tidak akan melakukan penutupan wilayah atau lockdown. Hal itu dipastikan sang Bupati, Faida.
Bupati Faida akan lockdown Jember jika diperintahkan pemerintah pusat. Namun untuk saat ini di tingkat daerah hal itu tidak akan dilakukan. Faida meminta warga Jember tetap ada di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
"Lockdown kita pastikan tidak akan melakukan itu. Kecuali ada perintah," kata Faida di posko gugus tugas percepatan penanganan corona virus disease 2019 (Covid-19) di Jalan Wijaya Kusuma, Jember. Rabu (1/4/2020).
Jember pun membuat pos di lima pintu masuk Kabupaten Jember. Pada pos tersebut setiap orang yang lewat harus melalui prosedur yang ditetapkan.
Baca Juga: Narapidana Korupsi dan Teroris Tak Ikut Bebas karena Wabah Virus Corona
Setiap orang akan diperiksa suhu tubuh, jika lolos atau berada pada suhu normal namun berasal dari zona merah akan didata dan diberi gelang barcode berwarna kuning dilengkapi form Xovid 19 A untuk melakukan karantina.
Jika orang tersebut mengalami demam atau suhu tubuh 38 celcius ke atas atau mengalami gejala flu maka tidak diizinkan melanjutkan perjalanan. Ia akan dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa skrining dan diberi form Covid 19 B posko pemantauan.
Selanjutnya selama pemeriksaan si posko pemantauan jika orang tersebut menunjukkan gejala berat atau dapat masuk kategori PDP akan dirujuk ke rumah sakit untuk isolasi. Namun jika hanya gejala ringan atau dalam kategori ODP serta tidak berasal dari zona akan dipasang gelang barcode merah dan form Covid 19 A lalu diperbolehkan isolaso mandiri dengan pengawasan tingkat desa atau kelurahan.
Berbeda jika ODP tersebut berasa dari zona merah maka akan diisolasi di tempat yang disediakan Pemkab yakni Jember Sport Garden atau Rembangan.
Untuk pengendara yang hanya lewat Jember dengan tujuan kota lain tetap dilakukan pemeriksaan namun hanya diberi form covid 19 A dan monitoring mandiri untuk yang berasal dari zona merah.
Baca Juga: Bermodal Jas Hujan, Nyali Besar Penggali Kubur Jenazah Corona Hadapi Maut
"Mereka diberi gelang barcode dan harus dipakai. Harus patuh untuk melakukan isolasi mandiri," kata Faida.
Berita Terkait
-
Stasiun Balung, Jejak Warisan Kolonial yang Pernah Ramai Kini Terbengkalai
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Warga Jember Heboh Isu Tuyul Merajalela, Ulama Bilang Begini
-
Warga Jember Salahkan Tuyul Imbas Sering Kehilangan Uang, Camat Khawatir Disusupi Kepentingan Politik
-
Mimpi Naik Kereta dari Situbondo ke Jember: Mungkinkah Jalur Panarukan-Kalisat Segera Aktif?
Terpopuler
- Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Pendidikan Intan Srinita, Ketahuan Bersih-bersih usai Sebut Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa?
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Dilaporkan Aliansi Bugis, Denny Sumargo bikin Permintaan Maaf Terbuka
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Jatuh Terjungkal Hari Ini
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Hanya Misi Sulit, Tapi Bukan Mustahil Garuda!
-
KUR Tak Termasuk Hapus Buku Kredit Macet, Ini Penjelasannya
-
Menakar Persentase Kemenangan Timnas Indonesia vs Jepang, Bukan Mustahil?
-
Siapa Rauf Purnama, TKN Prabowo-Gibran yang Kini Jadi Komisaris Utama Antam
Terkini
-
Nasib Siswa Disuruh Menggonggong di Surabaya: Trauma dan Diskors
-
Tragedi Pilu di Sidoarjo: Anak Tega Bunuh Ibu Kandung Saat Mabuk
-
Pemicu Demo Bawaslu Jember Berujung Ricuh: Pagar Rusak dan Roboh
-
Luluk Sebut Tenaga Pendidik di Pesantren Juga Butuh Perhatian
-
Kronologi Daihatsu Zebra Tabrak Brio Lalu Masuk Jurang di Pacet, Begini Kondisi Penumpangnya