SuaraJatim.id - Patung Kongco Kwan Sing Tee Koen di Klenten Kwan Sing Bio Kelurahan Karangsari, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang dikenal sebagai tertinggi di Asia Tenggara, tiba-tiba runtuh, Kamis (16/4/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.
Akibat suara yang ditimbulkan dari runtuhnya patung panglima perang Tiongkok tertinggi se-Asia Tenggara yang berdiri sejak 2017 lalu itu, warga sekitar klenteng panik dan berhamburan keluar rumah.
Salah satu saksi mata, Endang (44), warga sekitar klenteng mengaku, awalnya terdengar suara seperti bangunan roboh yang sangat keras dari dalam rumahnya, sehingga ia bersama anak-anaknya langsung keluar menjauh dari rumahnya.
"Kami tadi sedang berada didalam rumah, kami kaget saat mendengar suara seperti pesawat jatuh, sehingga lari keluar rumah," terangnya seperti dikutip Suara.com dari Suaraindonesia.co.id.
Saat berada dipelataran rumah, ternyata sudah banyak warga lain yang juga mengalami hal yang sama dan sedang melihat patung yang sebelumnya kokoh berdiri hanya tinggal tiang penyangga dan puing-puing reruntuhan bangunan.
"Tidak ada angin atau hujan, ternyata patung Kongco itu yang roboh," lanjutnya.
Aparat TNI-POLRI yang mendapat informasi bahwa patung Kongco yang berada di dalam Klenteng Kwan Sing Bio runtuh langsung menuju tempat kejadian perkara.
Akan tetapi, hingga pukul 12.00 WIB, belum diperbolehkan masuk oleh petugas keamanan klenteng.
Sementara Kapolsek Tuban Kota, Ajun Komisaris M Geng Wahono mengatakan, belum diketahui pasti penyebab runtuhnya bangunan Patung Kongco tersebut.
Baca Juga: Dua Kasus Positif dan Satu Meninggal, Kini Tuban Masuk Zona Merah di jatim
Sebab, petugas belum diizinkan masuk dan berkomunikasi dengan pihak pengurus klenteng, dan hanya bisa melihat situasi dari luar pagar.
"Kami belum bisa memberikan keterangan penyebab pasti runtuhnya bangunan itu, karena kami belum diijinkan masuk oleh pihak klenteng."
Diinformasikan, Patung Kongco setinggi 30,4 meter yang didirikan pada 2017 lalu dengan anggaran Rp 2,5 miliar tersebut sempat menimbulkan polemik dan memantik perdebatan terkait perizinan pembangunan hingga tingkat internasional, sehingga ditutup sementara menggunakan kain putih.
Berita Terkait
-
Pandemi COVID-19 Belum Berakhir, Penjual Arak Ogah Menyingkir
-
Dua Kasus Positif dan Satu Meninggal, Kini Tuban Masuk Zona Merah di jatim
-
Cari Fantasi Seks karena Suka Nonton Porno, Mardani Suruh Istri Foursome
-
Mardani Jual Istri Rp 1,5 Juta untuk Seks Foursome
-
Suami Jual Istri Rp 1,5 Juta, Digerebek saat Layani 3 Lelaki Sekaligus
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
BRI Pastikan Layanan Siap dan Aman Hadapi Lonjakan Transaksi Nataru
-
Sopir Bus Terminal Patria Blitar Kabur Usai Tes Urine Mendadak BNN, Positif Sabu!
-
Ngaku Investor Tapi Tinggal di Kos-kosan, 3 WNA Pakistan Dideportasi Imigrasi Blitar
-
Truk Tangki Terguling di Tulungagung, Polisi Bongkar Dugaan Perusahaan Solar Fiktif di Jatim
-
XL Hadirkan XL Ultra 5G+ di Surabaya dengan Internet Super Cepat